Menariknya, 2 dari 3 podium yang direbut Lorenzo diraih ketika dirinya start dari baris terdepan. Hampir serupa dengan torehan kemenangan Lorenzo pada musim ini yang juga diraih saat dirinya start dari posisi depan.
Adapun pada musim pertamanya bersama Ducati (2017), pebalap yang dikenal dengan gaya membalap Hammer and Butter (tegas/konstan dan halus) harus puas finis di posisi ke-15 setelah start dari urutan ke-21.
(Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP Setelah GP Catalunya 2018)
Selain harus menghadapi rekor buruknya pada balapan MotoGP Belanda, ada dua pebalap yang juga patut diwaspadai oleh Lorenzo.
Pebalap pertama adalah Valentino Rossi yang memiliki rekor kemenangan impresif di Sirkuit Assen.
Dalam 17 balapan MotoGP Belanda yang pernah dilakoninya, Rossi hanya 7 kali absen dari podium dan mencetak 8 kemenangan.
Salah satu hal yang dapat menghentikan Rossi pada balapan musim ini adalah masalah pada motornya yang tidak kunjung tampil kompetitif.
Namun demikian masalah tersebut juga bisa menjadi pemacu semangat Valentino Rossi dan tim Movistar Yamaha untuk mendapat hasil terbaik di "kandang" mereka setelah satu tahun mengalami puasa kemenangan.
Sedangkan rival lain yang patut diantisipasi oleh Lorenzo adalah sang juara bertahan sekaligus pemuncak klasemen sementara, Marc Marquez.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar