(Baca Juga: Rahasia di Balik Jinaknya Motor Rossi dan Vinales)
Piringan karbon banyak dipilih karena dapat bekerja efektif jika mencapai suhu minimal 200 derajat.
Sementara salah satu alasan kenapa piringan baja masih banyak digunakan saat balapan basah, karena suhunya optimalnya lebih rendah.
Hal itu juga yang membuat pebalap melakukan warm up lap sebelum balapan. Mereka melakukannya untuk memanaskan ban sekaligus rem.
Jika menggunakan piringan karbon, motor yang semula berada pada kecepatan 285 kpj bisa menjadi 95 kpj hanya dalam waktu lima detik.
Everything you need to know about carbon brakes in #MotoGP! pic.twitter.com/Pk4iOnSuTB
— MotoGP (@MotoGP) December 10, 2017
Saat akan melakukan pengereman, tekanan yang bisa dihasilkan saat menarik tuas rem bisa mencapai 12 kg.
Namun para pebalap tidak serta merta menarik tuas hingga maksimal, karena akan memperlambat kecepatan motor.
(Baca Juga: Pedrosa Bisa Alami Nasib Seperti Stoner Andai Jadi Pebalap Penguji Honda)
Untuk mengatur pengereman, Valentino Rossi biasa menggunakan tiga jari, sementara Dani Pedrosa menggunakan dua jari.
Setelah tuas rem ditarik, piston akan bekerja dengan mengapit piringan karbon untuk memperlambat laju roda.
Suhu yang terjadi karena gesekan antara piston dan piringan karbon bisa mencapai 600 derajat.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar