Dalam balapan tersebut, Romano Fenati menarik rem tangan di motor rivalnya, Stefano Manzi, saat mereka tengah berada dalam posisi sejajar.
Aksi Fenati itu langsung menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk timnya sendiri, Marinelli Snippers Moto2.
Tanpa ampun, tim Marinelli Snippers Moto2 memutus kontrak dengan Fenati.
(Baca juga: Valentino Rossi: Yamaha Terlalu Fokus Pada Peranti Elektronik)
Tak hanya itu, pebalap berusia 22 tahun ini juga kehilangan lisensi balap dan mendapat hukuman larangan membalap hingga enam seri alias sampai sisa musim 2018.
Sebelumnya, Fenati sempat cuma dilarang membalap selama dua seri, tetapi FIM kemudian mengumumkan bahwa durasi hukuman Fenati diperpanjang menjadi enam seri balap.
Terkait dengan rangkaian konsekuensi yang diterima Romano Fenati pasca-aksi tidak sportifnya pada Moto2 San Marino 2018, Valentino Rossi menilai hal tersebut sedikit berlebihan.
(Baca juga: Valentino Rossi Pesimistis Yamaha Ubah Konfigurasi Mesin Menjadi V4)
"Bagi saya, larangan dua balapan memang tidak cukup, tetapi tiga seri akan cukup," kata Rossi yang dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Namun, sekarang dia menerima larangan enam seri balap yang artinya hingga akhir musim ini. Hukuman itu tak bisa mengubah apapun," ujar Rossi menambahkan.
Lebih lanjut, pebalap Italia berjulukan The Doctor ini berharap mantan anak didiknya itu bisa belajar dari masalahnya dan bangkit di masa depan.
"Saya harap Fenati cukup kuat untuk kembali ke dunia balapan karena dia memiliki sebuah talenta hebat dan saya harap dia bisa lanjut balapan," tutur Rossi.
View this post on Instagram
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | crash.net |
Komentar