Tim yang dimiliki oleh produsen mobil sport terkenal ini, menilai masalah teknis mesin lebih kerap terjadi dan hal itu sangat mengganggu keinginan mencapai juara.
Di musim ini, kegagalan mesin menjelang dan saat tengah-tengah balapan menjadi momok yang membuat emosi manajemen memuncak.
"Apa yang harus kami perbuat? Kami melihat tidak ada kemungkinan lagi, selain berhenti di penghujung musim 2017. Kami lebih banyak mengalami kekecewaan, karena kondisi mesin yang tidak mumpuni. Kami kerap mendapatkan masalah teknis, salah satunya di bagian power unit. Tentu hal ini tidak mengenakkan, karena merugikan dalam proses mengejar podium juara," ungkap Brown.
Tentang kerja sama yang bakal dibangun dengan Renault, Brown menyatakan bahwa telah terjadi kesepakatan yang dinilainya lebih memberikan harapan di musim balap 2018.
Bahkan, dengan keyakinan penuh, Brown melihat ada perjalanan balapan yang lebih bagus pada McLaren bersama Renault.
"Kami sudah membahas bersama dan ada kemungkinan hal yang lebih baik. Jadi, harapan kami adalah musim yang menjanjikan di 2018 bersama Renault. Kami meyakinkan itu, karena telah melihat catatan yang dimiliki calon rekanan kami tersebut," kata Brown.
Berita ini telah tayang di KORAN SUPERBALL, KAMIS (14/8/2017).
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar