Sebuah konsorsium dilaporkan berencana untuk menjadikan ibu kota Denmark, Kopenhagen, sebagai salah satu lokasi balapan grand prix Formula 1 (F1).
Rencana itu kabarnya dicanangkan oleh Helge Sander, mantan Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pembangunan Denmark, serta Lars Seier Christensen yang merupakan bekas pemilik Saxo Bank.
Berdasarkan informasi dari Motorsport.com, Sander sudah membahasnya dengan CEO F1 Chase Carey, Kepala Komersial Sean Bratches, dan promotor Chloe Targett-Adams saat balapan GP Singapura.
"Kami tak memiliki masalah dalam menjual tiket grand prix di Kopenhagen," kata Christensen yang dikutip dari Motorsport.com, Kamis (28/9/2017).
"Ada empat pebalap Nordik di F1 (Kevin Magnussen, Marcus Ericsson, Kimi Raikkonen, dan Valtteri Bottas). Namun, saat ini para penggemar harus pergi dulu ke Belgia atau Jerman untuk melihat mereka berlomba," ucap dia.
#F1 #DanishGP #VisitingNewPlaces #DK #Denmark https://t.co/0ItkwdfkQD
— Media Racing (@MediaRacing) September 27, 2017
Sander dan kelompoknya ingin menjadikan pusat kota Kopenhagen sebagai sirkuit jalan raya F1. Nantinya, para pebalap akan melintasi gedung parlemen dan dua jembatan besar.
Eks pebalap F1 asal Denmark, Jan Magnussen, kabarnya telah membantu perancangan sirkuit di Kopenhagen, bersama arsitek sirkuit F1, Herman Tilke.
Proyek ini sudah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Denmark, keluarga kerajaan, dan tentunya Pemerintah Kota Kopenhagen.
Selain itu, para penggagas juga mencari dana dari pihak swasta supaya proyek sirkuit di Kopenhagen bisa berjalan mulus.
"Kami telah mengadakan pertemuan yang sangat positif dengan manajemen F1. Saya merasa bahwa mereka ingin memiliki grand prix di Kopenhagen," kata Sander.
Denmark memang belum pernah menjadi tuan rumah balapan F1. Namun, sejumlah kejuaraan formula, seperti Formula Junior, F3, dan F2, pernah diselenggarakan di sana antara tahun 1960 dan 1995.
Sebagai gambaran untuk balapan sirkuit jalan raya, GP Singapura menghabiskan biaya sekitar 80 juta euro (Rp 1,2 triliun).
Sekitar 60 persen dari biaya tersebut didanai oleh pemerintah, sedangkan sisanya dari promotor.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | juara.net |
Komentar