Demikian pula dengan Jolyon Palmer dan Carlos Sainz Jr (Renault) yang mewarisi darah pebalap ayah mereka masing-masing.
Namun, ada pula pebalap F1 yang sukses tanpa melibatkan faktor genetik.
(Baca juga: Felipe Massa Pastikan Pensiun Setelah Berakhirnya F1 2017)
Contohnya konkretnya adalah Lewis Hamilton, pebalap Mercedes asal Inggris yang sukses memastikan diri sebagai juara dunia F1 2017.
Sosok berusia 32 tahun itu terjun ke F1 tanpa latar belakang keluarga pebalap.
Jika Rosberg merasa bahwa faktor genetika punya peran hingga 66 persen dalam menentukan kesuksesan seorang pebalap F1, lantas bagaimana dengan kalian?
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | crash.net |
Komentar