Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Benarkah Faktor Genetik Menentukan Kesuksesan Pebalap F1?

By Nugyasa Laksamana - Senin, 6 November 2017 | 05:30 WIB
Jos Verstappen (kanan) dan Max Verstappen (kiri) di sirkuit Jerez pada musim 2015
motorsport.com
Jos Verstappen (kanan) dan Max Verstappen (kiri) di sirkuit Jerez pada musim 2015

Peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya bermakna bahwa sifat seorang anak tak jauh berbeda dari kedua orangtuanya. Apakah hal itu berlaku pula di dunia balap Formula One?

Juara dunia F1 2016, Nico Rosberg, mengklaim faktor genetik memiliki peran besar dalam menentukan kesuksesan seorang pebalap dalam ajang tersebut.

Rosberg berpendapat demikian karena ayahnya, Keke Rosberg, pernah aktif di F1 pada periode 1978-1986, dan menjadi juara dunia tahun 1982.

(Baca juga: Terkait Persaingan dengan Rival, Lewis Hamilton Ingin Meniru Hubungan Federer-Nadal)

Kesuksesan dua generasi Rosberg tersebut mengikuti jejak Graham dan Damon Hill, pasangan ayah-anak yang juga sama-sama berhasil menjuarai F1.

"Dari ayah, saya secara genetik mewarisi bakat alami mengendarai mobil balap. Saya sangat percaya bahwa genetika punya peran yang besar," kata Rosberg saat berada di London, Inggris, Minggu (5/11/2017).

"Saya akan mengatakan bahwa genetika memengaruhi kesuksesan di F1 sebesar 66 persen, sedangkan 33 persen sisanya belajar. Dalam olahraga kami, hal ini sangatlah jelas," ucap Rosberg.

Seperti halnya Rosberg, Max Verstappen (Red Bull Racing) dan Kevin Magnussen (Haas) juga mengikuti jejak ayah mereka yang berkiprah di ajang F1.

Ayah Verstappen, Jos Verstappen, pernah menjadi pebalap F1 bersama tujuh tim berbeda dalam kurun waktu antara 1994-2003.

Adapun ayah Magnussen, Jan Ellegaard Magnussen, merupakan eks pebalap McLaren (1995) dan Stewart (1997 dan 1998).

Demikian pula dengan Jolyon Palmer dan Carlos Sainz Jr (Renault) yang mewarisi darah pebalap ayah mereka masing-masing.

Namun, ada pula pebalap F1 yang sukses tanpa melibatkan faktor genetik.

(Baca juga: Felipe Massa Pastikan Pensiun Setelah Berakhirnya F1 2017)

Contohnya konkretnya adalah Lewis Hamilton, pebalap Mercedes asal Inggris yang sukses memastikan diri sebagai juara dunia F1 2017.

Sosok berusia 32 tahun itu terjun ke F1 tanpa latar belakang keluarga pebalap.

Jika Rosberg merasa bahwa faktor genetika punya peran hingga 66 persen dalam menentukan kesuksesan seorang pebalap F1, lantas bagaimana dengan kalian?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : crash.net
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
24
57
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X