Formula 1 harus mencari cara untuk menjadikan GP Monaco lebih menarik menyusul insiden yang terjadi pada balapan di Sirkuit Monte Carlo pada Minggu (27/5/2018).
Pernyataan di atas disampaikan oleh mantan pebalap Renault yang kini menjadi penyiar radio khusus F1 di BBC, Jolson Palmer.
Pada saat balapan pekan lalu, beberapa pebalap seperti Lewis Hamilton (Mercedes) hingga Sebastian Vettel (Ferrari) merasakan kekecewaan pada GP Monaco karena diniali sirkuitnya sangat membosankan.
Hamilton bahkan bersikeras bahwa dia tidak bisa benar-benar balapan di Monte Carlo.
(Baca Juga: Terbongkar, Ini Rahasia Jepang Bisa Raih Kesuksesan pada Piala Thomas dan Uber 2018)
Saat membalap di Monaco, pebalap terpaksa menurunkan kecepakatan untuk melindungi mesin dan mereka hanya bisa menyelesaikan perlombaan dengan satu kali pit-stop.
Tidak hanya itu saja, Monte Carlo juga merupakan jenis sirkuit di mana lintasannya sangat sulit untuk bisa melakukan penyalipan karena jalurnya sempit dan tikungannya juga membuat lambat mobil.
Dan Palmer menyarankan agar pihak F1 segera melakukan perubahan terhadap GP Monaco.
"Saya sangat percaya pada tradisi di Formula 1 dan saya benar-benar menyukai GP Monaco. Kalau GP ini diperbaiki, saya yakin bisa menjadi mahkota di kalender F1," kata Palmer dilansir BolaSport.com dari Express.
"Tetapi, F1 harus bekerja keras untuk memastikan balapan seperti pekan lalu tidak terjadi lagi," ujarnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar