Kualifikasi kedua Formula 1 (F1) GP Rusia menjadi salah satu sesi paling membosankan ketika lima pebalap secara sukarela tereliminasi dari jajaran posisi 10 besar.
Lima pebalap melakukan strategi bunuh diri saat memilih bertahan di garasi dalam sesi perebutan posisi start 10 besar bagi 15 pebalap yang lolos dari kualifikasi pertama (Q1) GP Rusia.
Mereka adalah Max Verstappen (Red Bull Racing), Daniel Ricciardo (Red Bull Racing), Pierre Gasly (Toro Rosso), Carlos Sainz (Renault), dan Nico Hulkenberg (Renault).
BREAKING: ELIMINATED, Q2
11 VER (NO TIME)
— Formula 1 (@F1) September 29, 2018
12 RIC (NO TIME)
13 GAS (NO TIME)
14 SAI (NO TIME)
15 HUL (NO TIME) #RussianGP #F1 pic.twitter.com/7RExv5Uoem
Motivasinya pun berbeda-beda. Carlos Sainz dan Nico Hulkenberg misalnya, mereka memilih menghindari 10 posisi start terdepan agar lebih leluasa dalam pemilihan ban.
Ya, peraturan F1 memang mengharuskan 10 pebalap terdepan dalam kualifikasi untuk mengembalikan ban dengan jenis terlunak yang digunakan saat Q2 sebelum balapan.
(Baca Juga: Pebalap Mudanya Hina Putra Michael Schumacher, Bos Red Bull Racing Angkat Bicara)
Renault pun berkaca dari balapan sebelumnya (GP Singapura) di mana hanya Nico Hulkenberg, pebalap tim papan tengah dengan posisi start 10 besar yang finis dengan meraih poin.
"Sungguh membosankan melebihi apapun," komentar Hulkenberg dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"(Tetapi) terkadang Anda harus melakukan strateginya untuk bisa tampil lebih baik besok dan kami harus melakukan apa yang harus kami lakukan sekarang," imbuhnya.
Adapun Verstappen, Ricciardo, dan Gasly memilih untuk tidak melakukan usaha apapun karena masing-masing sudah tahu akan start dari posisi mana.
Regulasi F1 mengenai penalti pergantian komponen mesin menjadi penyebab kenapa ketiga pebalap tersebut melakukan hal demikian.
Musim ini, pebalap yang melakukan pergantian komponen power unit melebih batas alokasi akan mendapat penalti turun posisi start.
(Baca Juga: Dulu Ditendang, Pebalap Ini Akan Kembali Gabung Toro Rosso untuk F1 Musim 2019)
Jika jumlah penalti melebihi jumlah peserta yang tampil, pebalap yang bersangkutan akan secara otomatis mendapat posisi start paling belakang.
Apabila lebih dari satu pebalap yang mendapatkan penalti start paling belakang, maka penentuan posisi start ditentukan dengan siapa pebalap yang paling pertama keluar dari pitlane saat latihan bebas pertama.
Regulasi ini berbeda dengan musim sebelumnya, di mana jumlah penalti start antara dua atau lebih pebalap dibandingkan terlebih dulu untuk menentukan siapa yang akan balapan dari posisi paling buncit.
Sementara itu, sudah ada lima pebalap yang dipastikan start dari posisi paling belakang menjelang seri balap GP Rusia.
Selain ketiga pebalap sebelumnya, ada Brendon Hartley (Toro Rosso) dan Fernando Alonso (Renault) yang juga otomatis start dari posisi terbelakang karena mengganti mesin mobil mereka.
(Baca Juga: Kembali Jadi Kampiun World Superbike, Jonathan Rea Pecahkan Rekor Gelar Juara Beruntun Terbanyak)
Fernando Alonso sendiri sudah dipastikan start di depan keempat rivalnya tersebut karena pebalap yang mewakilinya saat FP1, Lando Norris, berhasil keluar duluan.
"Ya, itu adalah pencapaian terbesar kami sepanjang akhir pekan ini, empat posisi saat FP1," canda Alonso.
"Bagi kami tidak masalah. Tetapi bagi fan, mungkin sebuah masalah. Penggemarlah yang lebih berhak berpikir saat melihat Q1 yang tidak masuk akal dan Q2 yang tidak begitu krusial.
"Setidaknya saya pikir mereka menikmati balapan F2. Pastinya itu adalah bagian paling menyenangkan bagi penonton hari ini," imbuhnya.
Berikut posisi start balapan F1 GP Rusia 2018 yang berlangsung pada Minggu (9/30/2018) pukul 18.10 WIB.
POS | PEBALAP |
---|---|
1 | |
2 | |
3 | |
4 | |
5 | |
6 | |
7 | |
8 | |
9 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | Max Verstappen |
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar