Firman terkadang diminta menjadi Master of Ceremony (MC) dalam acara yang diselenggarakan Popsivo.
"Sebenarnya ada banyak tim yang menawari saya jadi suporter mereka, tetapi saya terima tawaran Popsivo karena sudah seperti keluarga sendiri bbagi saya. Jadi, saya menerima tawaran untuk menjadi suporter mereka saat bertanding di berbagai kota," ucap Firman.
Terkait dengan aksinya saat menonton, Firman mengakui bahwa dia melakukannya untuk menghibur penonton dan pemain.
"Saya sengaja beraksi lucu di tengah-tengah laga supaya penonton dan pemain tidak tegang. Saya tidak merasa malu karena sudah terbiasa ditonton banyak orang, apalagi saya seorang entertainer," tutur Firman.
(Baca juga: German Open 2018 - Anthony Sinisuka Ginting Lolos ke Babak Ke-2 meski dalam Posisi Tertinggal)
"Kalau diejek orang saya tidak pedulikan karena pada dasarnya saya ingin menghibur," aku Firman yang tidak hadir di setiap seri Proliga ini.
Firman menjelaskan bahwa dia menonton Proliga jika tidak sedang ada kegiatan.
"Kalau ada tawaran merias, saya tidak datang. Seperti di seri Palembang sepertinya saya tidak menonton karena saya sedang ada pekerjaan," kata Firman.
Menurut Firman, kompetisi Proliga beberapa tahun lalu lebih ramai jika dibandingkan saat ini.
"Sekarang sudah ada video live streaming sehingga banyak orang yang meyaksikan pertandingan disitu," aku Firman.
Ke depan, Firman berharap tim yang didukungnya, Popsivo bisa melaju ke final. Popsivo tercatat menjuarai Proliga pada 2012 dan 2013.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar