Candra/Ashfiya terus berusaha menipiskan selisih skor. Akan tetapi, mereka tidak bisa keluar dari tekanan.
Pertandingan berlangsung dalam tensi tinggi. Saat kedudukan 17-20, untuk keunggulan Qatar pertandingan sempat dihentikan karena Ashfiya mengalami kram.
Janko/Samba yang sudah memegang kendali permainan berhasil memastikan diri sebagai pemenang.
"Pada set kedua, performa kami agak drop karena pukulan Qatar sangat keras. Kami sudah berupaya untuk mengejar, tetapi hasilnya sampai kram," ucap Ashfiya.
"Kami harus mengakui keunggulan mereka. Tetapi kami pernah mengalahkan mereka pada seri Kejuaraan Asia Pasifik 2017, dengan skor 2-1. Selanjutnya, strategi yang kami jalankan harus lebih cerdas lagi saat bertemu," aku Ashfiya.
(Baca juga: Voli Pantai Asian Games 2018 - Putu Dini Jasita, Gempa Lombok, dan Kulit Menghitam)
Sementara itu, Candra menjelaskan bahwa performa pasangan Qatar ini terus meningkat karena mereka rajin mengikuti kejuaraan level dunia.
"Mereka keliling dunia terus, sementara kami mendapat kesempatan turun di kejuaraan dunia tidak penuh," ucap Candra.
Meski belum mendapat emas, tim voli pantai putra Indonesia mengulang pencapaian pada Asian Games Bangkok 1998 dengan mengoleksi satu medali perak dan satu medali perunggu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar