Hal itu membuat surat kabar tersebut menjadi tabloid nomor satu berdasarkan survei lembaga Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA) pada 2000.
Akhirnya, gol!!! #SiGundul#tabloidbola #tabloidbolapamit pic.twitter.com/v6BAkvRzm0
— Tabloid BOLA (@TabloidBOLA) October 24, 2018
"BOLA benar-benar ikut menikmati zaman literasi, berhasil membangkitkan pasar anak-anak muda yang saat itu masih belum terkontaminasi digital," tulis Ignatius Sunito, salah satu pendiri BOLA dalam tulisannya di edisi pamungkas.
Baca juga:
- Harga Tiket Perempat Final Piala Asia U-19 Naik, Netizen Minta PSSI Jangan Aji Mumpung
- Piala Asia U-19 - Jepang Ingin Suporter Timnas U-19 Indonesia Penuhi Stadion SUGBK
- Pelatih Jepang - Melawan Indonesia Bukan Sekadar Takefusa Kubo Versus Egy Maulana Vikri
Mas Nito - begitu biasa Ignatius Sunito dipanggil - bersama almarhum Sumohadi Marsis adalah yang menggawangi lahirnya BOLA pada 3 Maret 1984.
Sejak saat itu, investigasi, analisis, hingga opini dituangkan menjadi tulisan menarik di tabloid tersebut.
Setelah 34 tahun menemani pencinta olahraga Tanah Air, Tabloid BOLA mengucapkan salam perpisahan.
"Selesai" dan "Terima Kasih" menjadi cover edisi terakhir yang dibanderol Rp 9.500 itu.
Terima kasih, pembaca....
Edisi penutup ini bisa didapatkan di agen koran, toko buku, dan showroom Sirkulasi Kompas Gramedia.
Tlp: 021 5306263
— Tabloid BOLA (@TabloidBOLA) October 24, 2018
Fax: 021 53699096
SMS/WA: 0811908680
email: subscribe@cc.kompasgramedia.com#TabloidBOLAPamit#TabloidBOLA#Sigundul#TerimaKasihPembaca
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar