Feyenoord akhirnya berhasil menuntaskan penantian mereka menjuarai Piala Super Belanda 2017-2018 setelah mengalahkan Vitesse melalui adu tendangan penalti pada pertandingan yang digelar di Stadion Feijenoord, Sabtu (5/8/2017).
Tampil di kandang sendiri, Feyenoord tampil lebih banyak di bawah tekanan. Vitesse mampu tampil lebih banyak menguasai bola sebanyak 58 persen.
Beruntung bagi tuan rumah, Vitesse tak mampu memanfaatkan banyaknya penguasaan bola yang dimiliki. Justru Feyenoord yang mampu menciptakan lebih banyak peluang.
Di sepanjang pertandingan waktu normal, Feyenoord mampu menciptakan sembilan peluang yang empat di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Vitesse hanya melepaskan tujuh tembakan dengan tiga shots on target.
Kemenangan seakan bisa didapat Feyenoord dengan mudah setelah mereka mampu unggul secara cepat.
Pada menit ketujuh, Jens Toornstra berhasil mencetak gol untuk Feyenoord. Gelandang berusia 28 tahun itu sukses menyambut umpan Jean Boethius di dalam kotak penalti dengan sebuah tendangan voli.
22 - Since joining @Feyenoord Jens Toornstra scored 28 goals, 22 of those came in their home stadium De Kuip. Crowd-pleaser.
— OptaJohan (@OptaJohan) 5 Agustus 2017
Namun, gol-gol berikutnya yang dicari Feyenoord ternyata tak kunjung datang. Bahkan, tim arahan pelatih Giovanni van Bronckhorst itu semakin tertekan oleh Vitesse, hingga pada menit ke-58, Vitesse memiliki peluang emas untuk mencetak gol.
Gol tersebut berhasil dicetak oleh Alexander Buetter melalui eksekusi tendangan penalti. Bek sayap berusia 28 tahun itu mencetak gol dengan sukses mengelabuhi kiper Feyenoord, Bradley Jones.
1 - Alexander Büttner scored his first goal for Vitesse in 17 games (last goals: 2 v Excelsior in 2012). Dramatic.
— OptaJohan (@OptaJohan) 5 Agustus 2017
Skor imbang 1-1 bertahan hingga akhir waktu normal dan langsung berlanjut ke babak adu penalti. Vitesse yang memulai terlebih dahulu duel sepakan 12 pas itu gagal mencetak gol di dua kesempatan pertama.
1 - The game between Feyenoord and Vitesse (1-1) is the first edition of the Dutch Super Cup to be decided by penalties. Novelty.
— OptaJohan (@OptaJohan) 5 Agustus 2017
Dua eksekutor Vitesse yang gagal adalah Tim Matavz dan Milot Raschica. dua penendang lainnya, Navarone Foor dan Charlie Colkett, sukses melakukan tugasnya.
Sedangkan empat eksekutor pertama Feyenoord, yaitu Jan van der Heijden, Jean Boetius, Jens Toornstra, dan Nicolai Jorgensen, berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna.
Keberhasilan ini membuat Feyenoord berhasil mengangkat trofi ketiga di ajang Piala Super Belanda.
Selain itu, kesuksesan ini menjadi akhir dari penantian Feyenoord meraih gelar yang kini bernama Johan Cruijff Scale tersebut setelah terakhir kali pada 1999-2000.
18 - Feyenoord have won their first Johan Cruijff Schaal in 18 years and their third in their history (incl. Super Cup). Super.
— OptaJohan (@OptaJohan) 5 Agustus 2017
Susunan pemain:
Feyenoord: 25-Bradley Jones, 6-Jan van der Heijden, 33-Eric Botteghin, 5-Ridgerciano Haps, 17-Kevin Diks (21-Sofyan Amrabat 77'), 8-Karim El Ahmadi, 28-Jens Toornstra, 10-Tonny Vilhena, 9-Nicolai Jorgensen, 19-Steven Berghuis (14-Bilal Basacikoglu 74'), 7-Jean Boetius
Pelatih: Giovanni van Bronckhorst
Vitesse: 22-Remko Pasveer, 6-Arnold Kruiswijk, 28-Alexander Buettner (43-Lassana Faye 87'), 37-Guram Kashia, 2-Fankaty Dabo, 17-Thulani Serero, 25-Navarone Foor, 10-Thomas Bruns (8-Charlie Colkett 77'), 9-Tim Matavz, 11-Brian Linssen, 7-Milot Rashica
Pelatih: Hendrikus Fraser
Editor | : | |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar