Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Unai Emery, tak memilih salah satu antara Edinson Cavani dan Neymar untuk menjadi eksekutor utama penalti.
Kedua pemain sempat terlibat perselisihan akibat ingin melakukan tugas tersebut saat PSG menang 2-0 atas Olympique Lyon pada partai Liga Prancis, Minggu (17/9/2017).
Selaku eksekutor utama, Cavani hendak menendang bola pada menit ke-78.
Namun, Neymar meminta agar jatah tersebut dihibahkan kepada dirinya.
(Baca Juga: Kalau Hibahkan Penalti kepada Neymar, Cavani Bisa Menyesal seperti Messi)
Mencari solusi atas permasalahan kedua pemain, Emery pun bersiap menerapkan rotasi eksekusi penalti.
"Banyak pemain mampu melakukan tugas ini. Cavani dan Neymar juga siap mengambil eksekusi," kata Emery.
"Bakal ada banyak penalti. Jadi, mereka akan mendapatkan kesempatan," ucap sang juru taktik.
Rotasi tersebut bisa dimulai saat PSG menjamu Bayern Muenchen pada partai fase grup Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Kamis (28/9/2017) dini hari WIB.
Menilik rapor, Cavani masih lebih baik dibandingkan Neymar.
Neymar mengambil 18 eksekusi penalti ketika membela Barcelona, enam di antaranya berujung kegagalan.
Artinya, persentasi kegagalan Neymar mencapai 33 persen.
Bandingkan dengan Cavani yang cuma mengalami tiga kegagalan dari 20 eksekusi penalti bersama PSG.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | transfermarkt.com, FourFourTwo.com |
Komentar