Tahun ini, jagat sepak bola Belanda sedang mengalami masa-masa terburuk mereka sepanjang sejarah.
Setelah timnas Belanda gagal lolos ke Piala Dunia 2018, klub-klub Belanda juga amburadul di kompetisi Eropa.
Terbaru, juara Liga belanda musim lalu, Feyenoord Rotterdam, harus mengakui keunggulan Manchester City dengan skor 0-1 pada matchday kelima Liga Champions, rabu (22/11/2017) dini hari WIB.
Hasil ini membuat Feyenoord belum pernah menang di Liga Champions dan menghuni juru kunci grup F.
(BACA JUGA: Brasil adalah Raja Liga Champions yang Sesungguhnya)
Menurut catatan Opta yang dilansir BolaSport.com, catatan Feyenoord musim ini tersebut adalah yang terburuk bagi klub asal Belanda sepanjang sejarah.
Sebelumnya tak pernah ada klub dari Belanda yang selalu kalah dalam lima laga awal grup Liga Champions.
5 - Feyenoord are the first Dutch team in history to lose their first five Champions League group stage games. Exit. pic.twitter.com/dJ9qn6vlsR
— OptaJohan (@OptaJohan) November 21, 2017
Hal ini tentu menimbulkan banyak tanda tanya, apa yang sebenarnya terjadi dengan sepak bola Belanda?
Selama ini Belanda adalah salah satu negara tersukses di Liga Champions selain Spanyol, Italia, Inggris, dan Jerman.
Klub-klub asal Belanda sudah enam kali juara dengan persebaran Ajax Amsterdam empat kali dan Feyenoord serta PSV Eindhoven masing-masing satu kali.
That 1995 Ajax Champions league winning team is so underatted. pic.twitter.com/Z0ENX0K0L1
— A Reluctant Nigerian (@jollofricejim) November 7, 2017
(Baca Juga: Benarkah Pemain Impor Jadi Alasan Tersingkirnya Timnas Italia dari Piala Dunia?)
Namun jika ditilik lebih jauh, sepak bola Belanda di Eropa memang sedang mengalami kemunduran.
Selama 10 musim terakhir di Liga Champions, hanya satu kali wakil dari Belanda lolos dari babak grup ke babak gugur, yaitu PSV pada musim 2015-2016.
Lebih jauh lagi, setelah format anyar Liga Champions diperkenalkan pada musim 1992-1993, baru dua kali wakil Belanda merasakan partai final.
(BACA JUGA: AC Milan Akan Segera Kembali Dijual dengan Harga Miring?)
Kedua partai final ini dilakoni oleh Ajax, yaitu saat mereka jadi juara musim 1994-1995 dan semusim setelahnya saat mereka dikalahkan Juventus.
Selain tim Ajax saat itu, tim yang benar-benar bisa melaju jauh di Eropa hanya PSV musim 2004 -2005 saat mereka masih diperkuat pemain-pemain seperti Mark van Bommel, Phillip Cocu, dan Park Ji-Sung.
Tampaknya Belanda masih harus terus berbenah jika ingin menglang kejayaan masa-masa Johan Cruyff media 1970-an lalu.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Twitter.com/OptaJohan |
Komentar