Kompetisi Liga Europa tinggal menyisakan satu matchday dan telah meloloskan 16 tim ke fase gugur pada Jumat (24/11/2017).
Di antara 16 tim tersebut, terselip satu nama yang kisahnya bak dongeng bernama Oestersunds FK.
Oestersund melaju ke fase gugur setelah menaklukkan Zorya dengan skor 2-0 di Jamtkraft Arena, Oestersund, Swedia.
Dengan hasil itu, Oestersund sementara menduduki peringkat pertama Grup J dengan koleksi 10 poin, tetapi masih bisa digusur oleh Athletic Bilbao yang mempunyai poin 8.
Namun, poin mereka sudah tak bisa dikejar lagi oleh dua tim terbawah, Zorya dan Hertha Berlin.
Ini adalah kali pertama bagi tim asal Swedia itu untuk berlaga di babak 32 besar Liga Europa.
#UEL RESULTS, early kick-offs:
Nice, Salzburg, Plzen, Ostersund & Villarreal all progress! pic.twitter.com/dYLzRyzuE8
— UEFA Europa League (@EuropaLeague) November 23, 2017
Pencapaian tersebut bisa dibilang bak dongeng, mengingat Oestersunds menghuni kasta keempat Sepak Bola Swedia pada 2010.
Adalah sang pelatih yang merupakan orang Inggris Graham Potter yang membawa klub asal kota kecil di Swedia tersebut mencapai fase gugur di kompetisi Eropa.
Mantan pemain Stoke City dan Birmingham tersebut membawa Oestersunds promosi 3 kali menuju kasta tertinggi sepak bola Swedia.
(Baca juga: Trio Belanda Lagi, Bali United?)
Potter menyetujui untuk melatih pada Desember 2010 dan memutuskan membawa keluarganya tinggal di Swedia.
Dilansir BolaSport.com dari BBC, singkat cerita Potter sukses membawa Oestersunds promosi dua kali berturut-turut pada dua musim pertamanya.
Pada akhir 2012, Oestersunds sudah berada di kasta kedua sepak bola Swedia.
Graham Potter memutuskan untuk mencari pemain berpengalaman untuk menambah kekuatan di skuatnya.
Adalah Jamie Hopcutt, pemain muda gagal yang melang melintang di kompetisi non-liga di Inggris, yang didatangkan oleh Potter.
Menurut Potter, Hopcutt adalah pemain yang secara fisik belum siap untuk kompetisi di Inggris.
Hopcutt akhirnya membantu Oestersunds mencapai promosi ke Allsvenskan, kasta tertinggi sepak bola Swedia pada 2016. Ia mencetak 15 gol dan 6 assist dalam 24 penampilan.
This guy is doing an amazing job at Ostersunds FK!!
— ARL: Sports (@AccurateTips) November 23, 2017
3 promotions in 5 years, a Swedish cup and now qualification from a Europa League group which includes Bilbao and Berlin! pic.twitter.com/NgDFtQQrhf
Musim perdana bermain di Allsvenska, Ostersunds berhasil finis di urutan ke-8.
Mereka juga sukses meraih trofi kompetitif perdana, yaitu memenangi Piala Liga Swedia (The Svenska Cupen).
Oestersunds mengalahkan Norrkoping, sang juara bertahan turnamen tersebut 4-1, di kandang sendiri, Jamtkraft Arena.
Menang di Piala Liga berarti mereka berhak mengikuti kualifikasi Liga Europa.
Pada babak kualifikasi, mereka berhasil mengalahkan Galatasaray, bahkan saat di Istanbul.
Padahal, Galatasaray adalah tim dengan ranking tertinggi saat babak kualifikasi.
Kini Oestersunds lolos fase 32 besar dengan catatan tak terkalahkan difase grup sejauh ini.
Mereka mengalahkan Hertha Berlin, Zorya Luhansk dan imbang melawan Athletic Bilbao.
Patut kita nantikan sejauh apa Oestersunds dapat melaju ke di kompetisi Liga Europa musim ini.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | bbc.co.uk |
Komentar