BOLASPORT.COM – Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) seolah mengekor PSSI soal penetapan kualifikasi pemain klub di kompetisi terkait aturan usia.
Jika musim 2017, Liga Indonesia ramai soal pembatasan klub memiliki jumlah pemain dengan usia tertentu untuk klub Liga 1 atau Liga 2, hal itu terjadi di Singapura.
Liga Singapura musim 2018 sesuai aturan baru yang ditetapkan FAS, sangat ketat pemakaian pemain lokal maupun asing dengan batasan umur tertentu.
Menurut Wakil Presiden FAS, Bernard Tan, semua ini adalah penekanan dengan tujuan lebih besar pada pengembangan pemain muda di S.League.
Pada Selasa (12/12/2017) malam, FAS mengungang para ketua klub S.League atau Liga Singapura untuk rapat sosialisasi aturan baru pemain dengan batasan usia.
(Baca juga: Striker Timnas Thailand, Teerasil Dangda Berpeluang Besar Gabung Klub Liga Jepang)
Komposisi Liga Singapura tetap ada sembilan tim, namun masing-masing aturan soal pemain berubah drastis.
Sebagai permulaan, setia klub hanya bisa mendatangkan dua pemain impor, walau bisa mengontrak tiga pilar asing.
Namun dari tiga pilar asing itu, salah satunya harus berusia di bawah 21 tahun.
Menurut proposal FAS, setiap tim lokal, kecuali Garena Young Lions, harus memiliki setidaknya enam pemain lokal U-23.
(Baca juga: Tenyata, Evan Dimas dan Ilham Udin Jadi Bagian Pertaruhan Karier Pelatih Selangor FA)
Mereka setidaknya juga sembilan pemain lokal dengan usia kisaran 24 sampai 30 tahun.
Jumlahnya bervariasi tergantung ukuran skuat yang dimiliki klub itu.
Tetapi jika klub punya maksimal 25 pemain untuk musim 2018, mereka harus memiliki sembilan pemain lokal U-23 lokal.
Mereka juga wajib memakai 10 pemain lokal berusia 24 hingga 30 tahun.
(Baca juga: Info Penting untuk Jakmania yang Ingin Dukung Persija Berlaga di Malaysia pada Awal 2018)
Ini menyisakan ruang hanya dua sampai empat pemain dengan usia di atas 30 tahun per tim.
Pemain senior Ridhuan Muhammad, yang juga mantan winger timnas Singapura, tak setuju dengan aturan pembatasan usia ini.
”Sepak bola seharusnya tidak mengenai usia,” tutur pemain berusia 34 tahun yang pernah membela Arema pada 2010 ini.
” Anda butuh pemain yang lebih muda, tetapi tidak bisa mencabut pilar senior dari tim karena usianya. Pemain muda harus dipromosikan, tetapi mereka seharusnya tidak memiliki tiket masuk gratis ke tim.”
(Baca juga: Baru Empat Pemain Asing Paspor Negara ASEAN untuk Liga Thailand Musim 2018, Siapa Saja?)
Ridhuan yang jadi bagian Arema menjuarai ISL 2010 ini menegaskan, rentang karier mereka sudah singkat dan tidak begitu menguntungkan.
”Anak-anak muda di sini mungkin melihat tertutupnya usia dengan aturan ini jika mereka menua,” tuturnya, yang dikutip BolaSport.com dari Straitstimes.
”Mereka juga mungkin berkecil hati untuk menjadikan sepak bola sebagai profesi mereka, jika aturan ini diterapkan karena kariernya bakal pendek,” ucap Ridhuan.
(Baca juga: 7 Pemain Asing ASEAN yang Sementara Resmi Gabung Klub Liga Super Malaysia, Indonesia Disalip Singapura)
Penggemar klub Liga Singapura, Warriors FC, Royston Wong merasa bahwa dia tidak akan meluangkan waktu dua jam untuk menonton pertandingan S-League.
Jika, kompetisi sepak bola di negerinya berkualitas rendah dengan kekuatan tim yang mayoritas diisi pemain muda.
”Saya akan memberikannya kesempatan, tetapi jika pemain muda tidak bisa mencetak empat atau lima umpan, maka akan membosankan.”
”Lalu jika pemain impor tidak menggairahkan para penggemar secara reguler, mengapa saya harus membayar dua jam kebosanan?” ucap Wong.
Sementara itu, pelatih Geylang International, Noor Ali, merasa bahwa ini adalah tindakan positif yang dapat menyegarkan liga.
(Baca juga: Miris! Nasib Eks Tim Papan Atas Liga Indonesia yang Berlaga di 16 Besar Liga 3)
Pria berusia 42 tahun itu mengatakan: ”Liga telah stagnan dengan sebagian besar pemain yang sama, yang bisa menjadikan ketidakpuasan.”
”Aturan baru ini membuat hal-hal menarik dan memberi kesempatan kepada pemain baru dan lebih muda. Kemudian, hal itu memperluas ruang pemain kami.”
Aturan serupa dilakukan di Liga 1 musim 2017 dengan membatasi pemain senior dan mewajibkan pilar U-22 main minimal 45 menit.
Namun, aturan itu akhirnya tak diberlakukan lagi pada putaran kedua Liga 1, khususnya pemakaian pemain U-22.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | .straitstimes.com/sport/football |
Komentar