Pasalnya, menurut pemain asal Swedia tersebut, cuaca saat pertandingan sangat panas.
"Itu sangat panas, percayalah, setelah sepuluh menit saya butuh krim matahari," ujar Zlatan dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Pertama kali saya melakukan sprint, nafas saya berat. Dan saya melihat kiper lawan, ia berada di luar posisi. Saya pikir...ini saatnya saya menembak," tambahnya.
Kondisi iklim di Amerika Serikat yang panas menjadi tantangan tersendiri bagi Zlatan, pasalnya ia sudah terbiasa dnegan iklim Eropa yang rata-rata mempunyai suhu 18 derajat.
One way to celebrate.
cc @LARiotSquad pic.twitter.com/aQ0pO8PdWQ
— LA Galaxy (@LAGalaxy) 1 April 2018
"Saya senang ketika laga berakhir karena saya tak sanggup bermain 15 menit berikutnya," ujar Zlatan.
Berkat kemenangan ini, LA Galaxy menduduki peringkat kedua klasemen MLS dengan poin 7, defisit tiga poin dengan Whitecap yang berada di puncak.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar