Kembali ke Natcho, kemunculan dirinya sebagai kapten muslim di timnas Israel menimbulkan pro dan kontra.
Legenda Israel yang pernah main di Celtic FC dan West Ham United, Eyal Berkovic, mengkritik Natcho karena enggan menyanyikan lagu kebangsaan Israel, Hatikvah.
Menurut Berkovic, siapa pun yang tak bangga dengan lagu kebangsaan Israel tak layak menyandang ban kapten timnas.
Natcho kemudian menjelaskan, bahwa dirinya tak bisa menyanyikan lagu tersebut karena menyangkut keyakinan yang ia percayai.
"Saat saya masih muda, saya menyanyikan lagu itu. Namun saya tak mengerti apa arti di dalamnya," ujar Natcho sepert dilansir BolaSport.com dari Ynetnews.com.
"Sejauh yang saya mengerti, menyanyikan 'nefesh yehudi homiyah' ('jiwa Yahudi masih merindukan'), atau 'eretz-Zion vi-Yerushalayim' ('tanah Sion dan Yerusalem') bukan bentuk menghargai lagu kebangsaan," tutur Natcho lagi.
Karena pernyataan itu, Natcho mendapat pembelaan dari legenda timnas Israel lain, Eran Zahavi.
(Baca Juga: Pertama Kali Sejak 16 Tahun, Tim Barcelona Nihil Jebolan La Masia)
Menurut Zahavi, lirik di lagu Hatikvah mengandung kalimat yang tak bisa diucapkan oleh penganut agama Islam.
Lagipula, menurut Zahavi, timnas Israel bukan cuma milik Yahudi.
Di level klub, Natcho telah mengoleksi banyak gelar sepanjang kariernya.
Dia pernah memenangi Liga Rusia bersama CSKA pada musim 2015-2016, serta Piala Rusia (2011-2012) dan Piala Super Rusia (2012) bersama Rubin Kazan.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar