”Jadi, kami membutuhkan kepemimpinan baru karena ini juga bukan hanya masalah keuangan,” tutur Hamid yang juga asisten bendahara FAS.
”Perubahan ini juga menyangkut masalah penggunaan Stadion Shah Alam yang hingga kini belum selesai.”
(Baca juga: Sebelum Berjuang di Indonesia pada Juli 2018, Timnas U-19 Malaysia Jalani Agenda Berat)
Sejak Subahan mengambil alih kepimpinan FAS dari Menteri Besar Selangor Datuk Seri Mohamed Azmin Ali pada Februari 2017, klub ini mandiri.
Artinya, Selangor FA terpaksa bergerak sendiri tanpa bantuan keuangan dari pemerintah negara bagian.
Efek perubahan kepemimpinan ini membuat FAS di bawah Subahan terjadi gesekan dengan pemerintah negara bagian Selangor.
(Baca juga: Tanpa Andri Syahputra, Calon Lawan Indonesia di Piala Asia U-19, Selalu Gagal Menang di Toulon Tournament)
Akhirnya, klub dengan julukan Gergasi Merah ini dua musim terakhir tak bisa bermarkas lagi di Stadion Shah Alam.
Saat ini, Selangor FA terdampar pada posisi sembilan dari 12 kontestan Liga Super Malaysia 2018.
Namun, mereka masih melaju sampai semifinal Piala FA Malaysia 2018.
(Baca juga: Menuju Piala AFF 2018, Pelatih Timnas Malaysia Galau karena Keadaan Pemain Mereka)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BHarian.com |
Komentar