Namun, Kim adalah pelatih yang masih ’hijau’ karena belum pernah jadi arsitek utama tim dan pengalamannya sebatas jadi asisten.
(Baca juga: Anak Perdana Menteri Malaysia Turun Tangan Terkait Nasib Rekan Setim Andik Vermansah)
Sementara itu, Ficcadenti harus menanggung akibat buruknya penampilan Sagan Tosu dengan kehilangan pekerjaan.
Pria 50 tahun telah memulai karier di J-League sejak 2014, menghabiskan dua tahun dengan FC Tokyo sebelum pindah ke Sagan Tosu pada 2016.
Pada musim pertama bersama Sagan Tosu, tim ini di bawah Ficcadenti menempati posisi 11 pada Liga Jepang 1 2016.
Lalu musim 2017, mereka meningkat dan finis pada peringkat delapan.
(Baca juga: Musim 2019, Klub Thailand Ini Harus Pindah Markas Karena Lampu Stadionnya Diterjang Badai)
Namun semua beda pada Liga Jepang 1 2018, mereka masuk zona mereh setelah mengalami tujuh kekalahan beruntun pada April dan Mei lalu.
Padahal, Sagan Tosu tengah musim ini mendapatkan suntikan dua pemain depan mahal dan berkualitas.
(Baca juga: 'Tanpa' Persija, Persib, Persebaya, dan Arema, Ini Pesan Keras Down For Life untuk Suporter Indonesia)
Mereka adalah Fernando Torres dan striker produktif Mu Kanazaki.
Jika gagal selamat, Sagan Tosu musim depan akan main pada Liga Jepang 2 dan itu prestasi terburuk sejak 2012.
View this post on InstagramFRIENDLY MATCH FT: INDONESIA 3-0 MYANMAR #Timnasday #timnasindonesia #timnas
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | japantimes.co.jp |
Komentar