(Baca Juga: Football Leaks: Klub-klub Besar Eropa Dikabarkan Diam-diam Bentuk Liga Super Eropa)
Manchester City dan PSG tersangkut masalah saat hasil audit dari tim independen yang ditunjuk UEFA menyatakan bahwa nominal dana dari sponsor masing-masing klub terlalu besar.
Manchester City dimiliki oleh Sheikh Mansour Bin Zayed Al Nahyan dari Abu Dhabi United Group, sementara PSG dimiliki Qatar Sports Invesment.
Dalam laporannya, DER SPIEGEL mengatakan bahwa kedua klub menggelembungkan dana sponsor (perusahaan yang terkait dengan pemilik klub) agar tidak merugi dan lolos dari FFP.
The money PSG got from Qatar's Tourism Authority in sponsorship - that helped them buy their success: €215m a year.
— Nick Harris (@sportingintel) November 2, 2018
The true market value of that deal according to the leaked documents: €2.78m a year.https://t.co/KrxURAEc0E
Namun adanya campur tangan dari UEFA saat itu (Presiden Michel Platini dan Sekretaris Jenderal UEFA Gianni Infantino) membuat kedua klub berhasil lolos dari hukuman.
Sebagai informasi BolaSporter, salah satu potensi hukuman yang bisa diterima oleh Manchester City dan PSG adalah larangan tampil di Liga Champions.
Kedua klub hanya terkena denda dan masih bisa mendapat dana sponsor yang lebih banyak ketimbang yang disarankan oleh Octagon, biro marketing olahraga internasional.
Di sisi lain, baik Manchester City dan PSG sudah membantah laporan Football Leaks tersebut.
Manchester City have labelled allegations they violated FIFA's Financial Fair Play rules as an "organised and clear" attempt to damage their reputation: https://t.co/72SsP6Qoj2 pic.twitter.com/eBZoVphZAU
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) November 3, 2018
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | As.com, Spiegel.de |
Komentar