Lerby Eliandry merupakan tipe penyerang tengah yang cukup langka di Indonesia.
Striker lokal biasanya bertipe pelari, sementara yang mampu menjadi tembok dan punya kemampuan menjaga bola prima bisa dihitung dengan jari.
Terlebih pemain yang merupakan predator gol seperti halnya Lerby.
Bisa jadi, tak banyak pelatih lokal yang paham cara mengeksploitasi penyerang bertipe seperti Lerby ini.
Robert Rene Alberts pernah mengatakan bahwa ia punya strategi khusus soal bagaimana tim bermain untuk memaksimalkan fungsi dan karakter Reinaldo da Costa sebagai penyerang tengah PSM.
Prasyarat itu juga bisa diterapkan dalam kasus Lerby.
Karenanya, Lerby beruntung dipoles oleh Djukanovic. Pelatih asal Montenegro ini sudah familiar dengan gaya bermain Lerby yang memang banyak ditemui di Eropa.
Selain itu, Djukanovic juga berposisi sebagai striker saat masih aktif bermain bola. Hal ini diakui Ricky sebagai keuntungan.
"Djukanovic adalah bekas striker di Eropa. Dia punya feeling lebih kuat untuk Lerby soal bagaimana mengambil bola ke tiang dekat atau posisi lainnya," ujar Ricky.
Terkait Lerby, Ricky menyebut akan melanjutkan taktik peninggalan Djukanovic. Hanya, ia akan menambah sedikit di sana dan sedikit lagi di sini.
"Lerby sudah cukup bagus. Saya hanya tinggal menambah taktikal yang lain lagi. Tidak mungkin begitu-begitu saja agar dia menjadi penyerang komplet," tutur Ricky Nelson.
Sejauh ini, hasil polesan Ricky masih bisa diperdebatkan.
Dari dua partai yang dijalani di bawah sang caretaker, Lerby baru mengemas sebiji gol.
Dua pertandingan tentu belum cukup untuk mengukur hasil sentuhan Ricky.
Tak masalah. Pria berusia 37 tahun ini sadar bahwa masa depan lini ofensif timnas saat ini dipertaruhkan padanya. Siap, Ricky?
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar