Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Mantan Calon Pendeta dan Masa Depan Timnas Indonesia

By Andrew Sihombing - Selasa, 25 Juli 2017 | 19:22 WIB
Pelatih Ricky Nelson memberikan klinik pelatihan kepada 10 pelatih lokal Kupang di Swiis-belinn Kristal Hotel, Jalan Timor Raya, Kupang, NTT, Sabtu (18/3/2017).
YAN DAULAKA/JUARA.NET
Pelatih Ricky Nelson memberikan klinik pelatihan kepada 10 pelatih lokal Kupang di Swiis-belinn Kristal Hotel, Jalan Timor Raya, Kupang, NTT, Sabtu (18/3/2017).

"Musim depan semoga saya bisa memegang klub Liga 1." Kalimat ini meluncur dari mulut Ricky Nelson Gideon Ndun dalam wawancara dengan BolaSport.com beberapa waktu lalu.

Kesempatan yang dinanti Ricky Nelson Gideon Ndun ternyata datang lebih cepat.

Pertengahan bulan ini, pria yang sempat menjalani sekolah pendeta tersebut diminta memegang kendali Pusamania Borneo FC (PBFC) di Liga 1 setelah manajemen Pesut Etam memecat pelatih Dragan Djukanovic.

Ricky, yang membawa PBFC ke final Piala Presiden 2017, memang belum betul-betul menjadi pelatih kepala.

Ia baru sebatas caretaker.

Bukan karena lisensi kepelatihannya belum memadai untuk menjadi orang nomor satu di ruang ganti klub kasta teratas sepak bola Indonesia.

Ricky sudah menyelesaikan kursus kepelatihan lisensi A AFC di Singapura.

Ia tinggal menunggu sertifikat selesai dibuat dan untuk sementara memakai surat pernyataan dari Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS).  

Manajemen Borneo FC tentu punya pertimbangan menunjuk Ricky sebatas penanggung jawab sementara.

Dari sisi sang pelatih, eks komandan PBFC U-21 ini boleh jadi ditantang untuk membuktikan kualitasnya sebelum betul-betul diberi kepercayaan penuh sebagai pelatih kepala di tim senior.

"Sejauh ini saya masih berstatus caretaker. Soal ke depan, kita lihat saja nanti, tergantung evaluasi dari manajemen. Sejauh ini, saya ditugaskan untuk menenangkan tim lebih dulu. Fokus saya untuk sementara adalah memperbaiki rekor tandang Borneo di Liga 1," kata Ricky.

Meski Ricky belum punya kewenangan penuh, tanggung jawabnya justru luar biasa besar.

Di tangannya kini terletak masa depan timnas senior Indonesia.

Tanggung jawab yang dimaksud tak lain soal Lerby Eliandry.


Striker timnas Indonesia, Lerby Eliandry, beraksi pada laga Piala AFF 2016 antara timnas Indonesia dan Thailand di Philippine Sports Stadium pada Sabtu (19/11/2016).(KUKUH WAHYUDI/BOLA/JUARA.net)

Sejumlah pelatih memperkirakan bomber Pesut Etam berusia 25 tahun yang disebut terakhir ini bakal memainkan peran teramat penting di lini depan timnas Indonesia.

Lerby Eliandry melakoni debut berseragam Merah Putih saat menghadapi Malaysia dalam laga uji coba awal September tahun lalu.

Ia juga merupakan bagian skuat Garuda di Piala AFF 2016 dan mencetak satu gol di laga pembuka kontra Thailand.

Hingga pekan ke-16 Liga 1, Lerby tampil subur dengan koleksi 9 gol.

Ia satu-satunya bomber lokal di 11 tangga teratas daftar topscorer Liga 1 hingga pekan ke-16.

Lerby Eliandry merupakan tipe penyerang tengah yang cukup langka di Indonesia.

Striker lokal biasanya bertipe pelari, sementara yang mampu menjadi tembok dan punya kemampuan menjaga bola prima bisa dihitung dengan jari.

Terlebih pemain yang merupakan predator gol seperti halnya Lerby.

Bisa jadi, tak banyak pelatih lokal yang paham cara mengeksploitasi penyerang bertipe seperti Lerby ini.

Robert Rene Alberts pernah mengatakan bahwa ia punya strategi khusus soal bagaimana tim bermain untuk memaksimalkan fungsi dan karakter Reinaldo da Costa sebagai penyerang tengah PSM.

Prasyarat itu juga bisa diterapkan dalam kasus Lerby.

Karenanya, Lerby beruntung dipoles oleh Djukanovic. Pelatih asal Montenegro ini sudah familiar dengan gaya bermain Lerby yang memang banyak ditemui di Eropa.

Selain itu, Djukanovic juga berposisi sebagai striker saat masih aktif bermain bola. Hal ini diakui Ricky sebagai keuntungan.

"Djukanovic adalah bekas striker di Eropa. Dia punya feeling lebih kuat untuk Lerby soal bagaimana mengambil bola ke tiang dekat atau posisi lainnya," ujar Ricky.

Terkait Lerby, Ricky menyebut akan melanjutkan taktik peninggalan Djukanovic. Hanya, ia akan menambah sedikit di sana dan sedikit lagi di sini.

"Lerby sudah cukup bagus. Saya hanya tinggal menambah taktikal yang lain lagi. Tidak mungkin begitu-begitu saja agar dia menjadi penyerang komplet," tutur Ricky Nelson.

Sejauh ini, hasil polesan Ricky masih bisa diperdebatkan.

Dari dua partai yang dijalani di bawah sang caretaker, Lerby baru mengemas sebiji gol.

Dua pertandingan tentu belum cukup untuk mengukur hasil sentuhan Ricky.

Tak masalah. Pria berusia 37 tahun ini sadar bahwa masa depan lini ofensif timnas saat ini dipertaruhkan padanya. Siap, Ricky?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Kabar Baik Hampiri Persib Jelang Lawan Asnawi dkk di ACL 2, Pencetak Gol ke Gawang Kevin Rey Mendoza Didepak

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136