Slamet Nurcahyo muncul sebagai pahlawan bagi Madura United saat menjamu Arema FC di pekan ke-23 Liga 1 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Minggu (10/9/2017) malam.
Madura United menang dengan skor 2-0 atas Arema FC di kandang sendiri.
Dua gol yang bersarang di gawang Singo Edan ini diborong oleh Slamet pada babak kedua, masing-masing pada menit ke-53 dan ke-83.
Meski menjadi penentu kemenangan, Slamet tidak ingin gelar pahlawan kemenangan diarahkan pada dirinya sendiri.
Eks pemain PSS Sleman ini menyebut bahwa dirinya salah satu dari komponen dalam tim yang sudah kompak ingin menang.
“Pertama, jelas syukur alhamdulillah kami akhirnya mendapatkan tiga poin,” buka Slamet.
(Baca Juga: Capai Hasil Buruk, West Ham Ingin Ganti Gitaris Band Rock dengan Mantan Pekerja Bank)
“Tentu saja tiga poin kami dapatkan bukan karena saya yang hebat atau bagaimana."
"Tapi ini adalah hasil kerja dari sebuah tim. Ada juga peran penting pelatih yang memberi taktik tepat dan juga manajemen yang memberi motivasi,” sambungnya.
Meski menang, Slamet menyisakan satu rasa kecewa dari laga melawan Arema FC ini.
Pemain berusia 33 tahun ini kecewa karena dalam beberapa momen, suporter Madura United melakukan pelemparan botol ke dalam lapangan.
Slamet sejatinya paham bahwa lemparan itu adalah bentuk kecewa suporter karena selama ini Madura United sulit menang.
Tapi, ia tetap tidak membenarkan tindakan tersebut dan ingin fans bisa lebih sabar.
“Mungkin mereka ingin kami menang, jadi ada luapan emosi. Tapi saya ingin mereka bersabar," tuturnya.
"Kami sebagai pemain juga ingin menang. Jadi sama-sama kita bersabar. Semoga tidak ada lempar-lempar lagi di laga selanjutnya,” tutup Slamet.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar