(Baca juga: Pertanyaan Mengejutkan Pelatih Timnas U-19 Malaysia Menuju Semifinal Piala AFF U-18 2017)
Kasus lain juga menimpa pemain yang tidak memiliki klub.
APPI kemudian bergerak untuk menjalin kerja sama dengan rumah sakit khusus olahraga, seperti Royal Sports Medicine Centre (RSMC).
Menilik banyaknya kasus cedera yang menimpa pesepak bola, APPI menekankan kepada pemain untuk sedetail mungkin memperhatikan kontrak dengan klub.
“Tugas kami mendampingi pemain. Namun, kami juga menekankan kepada klub bahwa pemain adalah aset mereka. Kesehatan pemain menjadi bagian tanggung jawab klub. Pemain harus dilindungi oleh klub."
(Baca juga: Indonesia Batal Bersua Malaysia, Setelah Vietnam Disikat Myanmar)
"Toh, cederanya pemain muncul ketika mereka membela klub yang bersangkutan. Detail kontrak harus menjadi perhatian pemain. Harus ada klausul soal perlindungan pemain seperti asuransi atau perawatan cedera dalam kontrak,” tutur Aji.
APPI menilai klausul tersebut menjadi jalan keluar jika klub tidak ingin terbebani biaya tinggi perawatan cedera pemain.
“Klausul itu mengantisipasi kas klub. Pasalnya, jika pemain sudah didaftarkan asuransi atau klub sudah bekerja sama dengan rumah sakit, tentu tak akan mengganggu keuangan klub,” kata Aji.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar