Keberadaan Perseru Serui di kancah Liga 1 tampaknya tidak sekadar eksistensi. Mereka juga mengubah peradaban di Serui dengan dibukanya akses seperti jalur udara dan akses jalan.
Lawan-lawan Perseru Serui pernah mengernyitkan dahi ketika akan bertolak menuju kawasan yang terletak di Kepulauan Yapen, Papua tersebut.
Betapa tidak, tahun lalu akses yang dapat ditempuh menuju ke Serui hanya dengan menggunakan perahu cepat.
Salah satu risikonya adalah terombang-ambing di lautan dengan hantaman ombak.
(Baca Juga: Atletico Madrid Menanti Kebuasan Duet Antoine Griezmann-Diego Costa)
Keseriusan Serui untuk berbenah sudah tercium saat berada di Bandara Frans Kaisiepo, Biak, yang merupakan satu-satunya bandara yang membuka akses menuju bandara Stevanus Rumbewas, Serui.
"Besar sekali imbas adanya Perseru dan pembangunan di Serui. Lewat sepak bola masyarakat Indonesia jadi tahu, di mana letak Serui. Ini juga berkat peran besar dari bapak Bupati, " ujar manajer Perseru, Kilion Imbiri kepada BolaSport.com saat ditemui di Stadion Marora, Jumat (28/9/2017).
Klub sepak bola mendapatkan keistimewaan dengan penambahan jam terbang, biasanya sehari hanya sekali jalan, seperti saat Perseru dan Arema FC sama-sama menuju Serui, pesawat Trigana membuka rute sampai tiga kali.
Begitu akan meninggalkan Bandara Stevanus Rumbewas menuju kota, jalan aspal mulus yang baru dibangun serta ditunjang oleh pemandangan alam berupa pantai yang masih alami seolah menyambut tamu-tamu besar dari luar kota.
(Baca Juga: Usai Duel di Lapangan, Irfan Bachdim dan Evan Dimas Unggah Foto yang Sama, Ada Apa Ya?)
Di sisi lain, kedatangan klub-klub besar Indonesia ke tanah Serui juga memberikan imbas pada semakin termotivasinya anak-anak Serui untuk menjadi pemain sepak bola.
"Awalnya mereka hanya bisa lihat tim-tim besar seperti Persib, PSM, Arema bahkan Persipura hanya ada di layar kaca. Namun, begitu ada Perseru mereka bisa menyaksikan secara langsung pemain idolanya di depan mereka. Ini juga memberikan motivasi kepada mereka untuk meraih mimpi menjadi pemain sepak bola, " tuturnya menambahkan.
Demi menjadi bagian dari peradaban, Perseru kini tengah dalam fase berat. Mereka dituntut untuk bisa lepas dari zona merah demi bertahan di Liga 1.
"Ini bagian dari pekerjaan saya. Tentunya dengan kerjasama seluruh elemen kita optimis bahwa Perseru bisa bertahan di Liga 1," ujar pelatih Perseru, Agus Yuwono.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar