Ia belum memikirkan gelar sebagai legenda. Dirinya masih fokus memikirkan bagaimana mengantarkan Persela berprestasi pada musim ini. Apalagi, statusnya saat ini adalah kompetisi resmi.
“Semua tim kontestan saya kira mempunyai tekad untuk tidak ingin terdegradasi pada akhir musim kompetisi, begitu juga dengan Persela," ujarnya.
"Untuk itu, saya akan berbuat yang terbaik dan akan bekerja keras dalam setiap pertandingan jika dipercaya oleh pelatih demi membawa Persela berprestasi pada musim ini,” kata dia.
Menjelang kompetisi Liga 1 2017 bergulir, banyak perubahan yang terjadi di tubuh tim Laskar Joko Tingkir, khususnya di posisi di bawah mistar gawang.
Dari sektor pelatih kiper, Benny van Breukelen pergi dan berganti ke Erick Ibrahim.
Lalu, ada mantan kiper Persipura Jayapura, Ferdiansyah, untuk menggantikan Dwi Kuswanto yang mengikuti Aji Santoso bergabung Arema FC.
(Baca juga: Pasangan Francesco Totti dan Andrea Iannone Ciuman di Depan Publik, Skandal?)
“Saya tetap ingin low profile, tak ada persaingan antara saya dengan Ferdi sebab kami sama-sama senior. Yang ada hanyalah saling melengkapi saat dibutuhkan oleh tim karena Ferdi juga kiper bagus,” ujar Huda.
“Sementara Bang Erick, saya kira pola pelatihan yang sudah diberikannya dalam beberapa hari ini terlihat lebih simpel dibanding arahan Bang Benny. Lebih dari itu, Bang Erick ini lebih enak untuk diajak ngobrol dan saling tukar pikiran,” tutur dia.
Sebelum berlaga di kompetisi Liga 1 2017, Huda dan skuad Persela harus lebih dulu berkonsentrasi untuk Piala Presiden 2017.
Laskar Joko Tingkir tergabung di Grup 3 bersama tuan rumah Persib Bandung, PSM Makassar, dan Persiba Balikpapan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar