"Tadi masih sadarkan diri dan mengeluh sakit di bagian dada, terus kemudian tidak sadar," ujar salah satu tim medis yang membantu evakuasi ke rumah sakit.
(Baca Juga: VIDEO - Suasana Haru Iringi Pemakaman Sang Kapten Persela, Choirul Huda)
3. Tim medis bergerak cepat untuk menangani Choirul Huda.
Huda kemudian diberikan alat bantu pernapasan dari tabung oksigen.
4. Choirul Huda dibawa ke RSUD dr Soegiri dengan ambulans.
5. Setibanya di RSUD dr Soegiri, Choirul Huda sempat mendapat penanganan dari pihak RS sebelum dinyatakan meninggal dunia.
(Baca Juga: Pesepak Bola Belanda Ikut Kirim Ucapan Duka Cita atas Meninggalnya Choirul Huda)
Terkait peristiwa tersebut, pihak dari RSUD dr Soegiri Lamongan, yakni dokter Yudistiro Andri Nugroho, Spesialis Anastesi (Kepala unit Instalasi Gawat Darurat), memberi penjelasan.
Menurut pemeriksaan, Huda mengalami trauma benturan sehingga menyebabkan henti napas dan henti jantung.
"Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain sehingga terjadi apa yang kita sebut henti napas dan henti jantung. Oleh teman-teman medis di stadion sudah dilakukan penanganan pembebasan jalan napas dengan bantuan napas. Kemudian, Huda dirujuk ke UGD RSUD dr Soegiri. Di ambulans, Huda juga ditangani secara medis untuk bantuan napas maupun untuk penanganan henti jantung," ujar Yudistrio Andri, Minggu.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com, kompas.com |
Komentar