Sriwijaya FC memetik pelajaran dari insiden yang menewaskan penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda, Minggu (15/10/2017).
Huda meninggal dunia karena berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga kontra Semen Padang.
Sang penjaga gawang sempat dilarikan ke rumah sakit dengan alat bantu pernapasan dan tabung oksigen, tetapi segala upaya sudah terlambat.
(Baca Juga: Kematian Choirul Huda Buat Kiper Bali United Ini Alami Trauma)
Agar kasus serupa tidak terulang, manajemen memberikan kursus singkat Bantuan Hidup Dasar (BHD).
"Takdir memang ditangan Allah, tetapi ada baiknya kita melakukan upaya preventif. Ini sudah kami bicarakan dengan dokter tim untuk memberikan edukasi kepada pemain, ofisial dan pelatih," ujar Sekretaris Sriwijaya FC, Achmad Haris .
Diakui Achmad Haris, kejadian seperti Chairul Huda memang bukan pertama dalam sepak bola.
Sepak bola Eropa pun sempat diwarnai kasus serupa.
"Di luar negeri pernah terjadi kepada Fernando Torres, tetapi diselamatkan oleh rekan setim di Altetico Madrid. Begitu juga Cristian Gonzales baru-baru ini menyelamatkan Aji Saka kiper Pesegres (Gresik United). Untuk itu, kami membutuhkan latihan penyelamatan dan ini tidak semua pemain tahu," jelas Haris.
Di luar kursus BHD, pemain Sriwijaya juga ikut memberikan sumbangan kepada keluarga Choirul Huda.
Rencananya, mereka bakal memberikan bonus yang didapatkan dari kemenangan 3-2 atas Perseru Serui, Sabtu (14/10/2017).
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar