(Baca juga: Salah Satu Klub China Bisa Menggembosi Timnas Thailand, Ini Penyebabnya!)
Saat ini, tim yang sahamnya hampir semua dimiliki Kepolisian Republik Indonesia itu berubah nama menjadi Bhayangkara FC sejak 2016.
Sedangkan minimal perubahan logo atau pun nama klub untuk berlaga di level Asia itu selama dua tahun.
"Yang pasti tinggal persyaratan usia, tim kami yang masih muda. Itu juga bukan hanya kami saja dan saya tidak mau menyebutkan. Yang lain-lain sudah kami penuhi," kata Sumardji.
"Semuanya tanpa kendalanya, namun minimal dua tahun untuk pergantian nama dan logo yang mengganjal. Saat ini kan bukan Bhayangkara FC saja, tetapi di papan atas juga ada klub lain dengan masalah sama," ucapnya.
(Baca juga: Pasca Singkirkan Indonesia, Timnas U-23 Malaysia Terancam Kesulitan di China pada Awal 2018)
Sumardji menambahkan, mereka sudah ada pembicaraan dengan PSSI terkait usia klub Bhayangkara FC yang masih muda.
Namun, dia tidak memaksa apabila Bhayangkara FC benar-benar tidak bisa berlaga di level Asia musim depan andai saja finis pada tiga besar Liga 1 musim 2017.
Sementara itu, sidang komite lisensi klub PSSI telah menetapkan dua klub peserta Liga 1 yang lolos verifikasi untuk mendapatkan lisensi klub professional dengan standar AFC.
Dua klub itu adalah Arema FC dan Persib Bandung.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar