Segala sesuatu ada masanya. Hukum itu berlaku di mana saja. Begitu juga di sepak bola di mana masa kejayaan pemain suatu saat akan selesai, entah karena usia, cedera, atau hal lain.
Namun, ada kalanya sang pemain bisa membalikkan semua prediksi. Demikian pula yang terjadi di Liga 1 musim 2017.
Beberapa pemain seakan menolak dianggap habis. Berikut beberapa di antaranya:
Bambang Pamungkas mendadak masuk daftar pemain subur Persija di Liga 1 dengan koleksi 5 gol.
Padahal, gol perdana bomber asal Getas, Semarang, itu baru tercipta pada pertengahan September ketika Macan Kemayoran kalah 1-2 di markas Bali United.
(Baca Juga: Persib Tidak Terapkan Pengawalan Spesial untuk Bepe)
Bepe, demikian ia biasa dijuluki, dianggap sudah habis sejak turnamen TSC tahun lalu.
Penyerang yang kini berusia 37 tahun itu bahkan disebut sebagai raja gol yang sudah kehilangan mahkota dan lengser dari tahta.
Sebelum Liga 1 bergulir, Bepe juga disibukkan dengan kegiatan sponsor ke London, Inggris.
BolaSport.com mencatat, di awal kompetisi, Bepe tak masuk dalam rencana utama Stefano Cugurra. Sang pelatih lebih memilih duet Bruno Lopes dan Luis Carlos Junior.
Saat pemain yang disebut terakhir didepak, Teco pun lebih memilih mendatangkan Reinaldo da Costa dari PSM.
Ketika itu, Teco menyebut gaya bermain Reinaldo sebagai target man tunggal lebih cocok dengan strategi racikannya.
"Tapi, Bambang benar-benar profesional. Dia orang penting buat tim dan idola bagi Jakmania," kata Teco ketika itu.
Bambang Pamungkas baru dilirik sebagai alternatif utama begitu Reinaldo cedera parah dan kembali ke Brasil.
Bepe pun seakan ingin membuktikan kemampuan lewat gol ke gawang Bali United, Arema, Semen Padang (2), serta Borneo FC.
2. M. Taufiq
Saat Persib melepas 11 pemain pada akhir Desember 2016, tak banyak yang terkejut saat melihat nama M. Taufiq tertera dalam daftar.
Gelandang mungil kelahiran 29 November 1986 itu memang sudah tak menjadi bagian skuat inti Maung Bandung sejak 2015.
Kendati mengaku berat meninggalkan Persib, Taufiq langsung menyambut saat Indra Sjafri mengajaknya bergabung ke Bali United awal tahun ini.
Kepindahan tersebut seakan membuka rezeki baru buat eks Persebaya tersebut.
Taufiq betul-betul menjadi darah baru di lini tengah Serdadu Tridatu asuhan Widodo C. Putro.
Total 28 pertandingan sudah dijalaninya bersama tim dari Pulau Dewata.
(Baca Juga: November Masih Jadi Momok bagi Manchester United, Ini Rangkaian Pertandingannya!)
Torehan dua gol, termasuk gol indah lewat tendangan jarak jauh di laga pamungkas kontra Sriwijaya FC, plus sebiji assist tak cukup menggambarkan kehebatannya menyeimbangkan lini tengah tim.
Kiprah bersama Bali United pula yang membuatnya dipanggil oleh pelatih timnas, Luis Milla, untuk uji coba kontra Kamboja pada awal Oktober.
Pria yang akan berusia 31 tahun 29 November nanti bahkan langsung didaulat sebagai starter dalam laga comeback-nya ke timnas setelah 2012-13 itu.
Saat bergabung dengan Bali United, Taufiq bertekad mempersembahkan prestasi bagi klub barunya ini.
"Semoga saya bisa membantu Bali United meraih prestasi setinggi-tingginya," ujarnya ketika itu.
Bali United sendiri saat ini masih berpeluang meraih gelar Liga 1.
3. Samsul Arif
Seperti halnya M. Taufiq, Samsul Arif termasuk dalam 11 pemain yang dilepas Persib akhir tahun 2016.
Diharapkan menjadi salah satu solusi gol, Samsul malah lebih banyak dicadangkan sepanjang turnamen TSC.
Kepindahan ke Persela pun tak lantas mengembalikan pamornya. Ia kalah bersaing dengan Ivan Carlos, bomber asal Brasil yang didatangkan Laskar Joko Tingkir dari Hanthawaddy United.
Jalan terang baru tercipta buat Samsul begitu Carlos cedera.
Terlebih, strategi kepelatihan pelatih anyar, Aji Santoso, bisa mengeksploitasi insting gol Samsul.
Total 16 gol kini sudah diciptakannya bersama Persela di Liga 1, dan 10 di antaranya terjadi di paruh kedua kompetisi.
Samsul pun tercatat sebagai bomber lokal tersubur untuk sementara.
Kendati usianya saat ini sudah menginjak 32 tahun, Samsul bersikukuh sinar terangnya masih akan terlihat untuk waktu yang lama.
"Sepak bola sekarang ini tidak mengenal umur. Banyak pemain yang makin tua malah semakin matang," ujarnya.
Kans Samsul untuk terus menghibur penikmat bal-balan lokal lewat gol demi golnya terbuka bila ia terus bersama Aji.
Kendati belum mengikat kontrak baru bersama Persela, sang pelatih mengaku sudah punya gambaran cara untuk lebih memaksimalkan ketajaman Samsul musim depan.
Jajang Mulyana sempat mencuat sebagai salah satu striker masa depan Indonesia.
Tubuh yang tinggi menjulang, kekuatan fisik, serta kecepatan merupakan atribut yang mendukung kinerjanya sebagai penjebol gawang lawan.
Namun, kariernya justru meredup bahkan di saat belum lagi memasuki usia emas sebagai pemain.
Berkali-kali ia mencoba bangkit bersama Sriwijaya, Mitra Kukar, hingga Persija, namun tak urung terjadi.
Ia juga sempat direkrut oleh Borneo FC untuk Piala Presiden 2015, namun akhirnya tak pernah bermain.
Saking pasrahnya, Jajang bahkan sempat bergabung dengan Martapura di turnamen level kelas dua ISC B tahun lalu, tapi terbuang karena cedera saat mencapai perempat final.
Rentetan cedera merupakan penghambat terbesar pemain 29 tahun ini.
Sinarnya baru terlihat bersama Bhayangkara di Liga 1. Alih-alih sebagai penyerang, pelatih Simon McMenemy memolesnya menjadi bek tengah tangguh.
Posisi ini pernah dimainkan Jajang saat masih berseragam Mitra Kukar.
(Baca Juga: 7 Kostum Halloween Paling Greget ala Olahragawan dan WAGs, Punya LeBron James Bikin Merinding!)
Berkali-kali ia tampil bagus meredam penyerang-penyerang ganas, seperti Reinaldo da Costa, Peter Odemwingie, serta Sylvano Comvalius.
Kemampuannya memainkan si kulit bundar dengan kaki serta mengerti kebiasaan striker merupakan kelebihan lain yang membuat Jajang bisa tampil bagus.
"Pada usianya yang sekarang, sulit bagi Jajang bersaing dengan penyerang-penyerang lain yang lebih muda dan cepat. Bila terus bekerja keras dan mengabaikan perkataan orang lain, Indonesia bisa punya bek tengah bagus dalam dirinya," kata McMenemy beberapa waktu lalu.
Kendati cuma berada di papan tengah, Borneo punya ketangguhan pertahanan yang diakui kontestan Liga 1 lainnya.
Pesut Etam baru kebobolan 33 kali hingga pekan ke-32 usai alias cuma kalah dibandingkan Persija (23) dan Persib (29).
Banyak yang menyebut hal ini tak lepas dari kecakapan M. Ridho mengamankan gawang.
Namun, sang kiper pun tentu tak bisa berbuat banyak bila tak dilindungi oleh bek tangguh semacam Leonard Tupamahu.
Kendati harus bersaing dengan duet asing Matheus Henrique-Kunihiro Yamashita, Leonard nyatanya masih mencicipi 21 pertandingan di Liga 1 musim ini.
Hal tersebut tentu tak mungkin terjadi bila eks Persija berusia 34 tahun yang sudah melanglang buana ke berbagai klub ini tak punya kemampuan.
6. Pemain Lain
BolaSport.com masih mencatat beberapa nama lain yang sukses membalikkan prediksi publik, di antaranya I Gede Sukadana (Bali United), Eka Ramdani (Persela), Zainal Haq (Persela), hingga Rudi Widodo (Persija).
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar