Manajemen Bali United secara resmi melepas Sylvano Comvalius pada Jumat (24/11/2017).
Dilansir BolaSport.com dari baliutd.com, pihak Bali United telah melewati berbagai tahap negosiasi namun gagal mencapai kesepakatan dengan Sylvano Comvalius.
"Keputusan untuk melepas Sylvano Comvalius tentunya sudah melewati tahap negosiasi dengan pemain yang bersangkutan," jelas Yabes Tanuri, CEO Bali United.
"Namun hasilnya tidak ada kesepakatan antara kami dan Comvalius."
Selama di Bali United Sylvano Comvalius telah bermain sebanyak 34 pertandingan dengan koleksi 37 gol.
Dengan catatan tersebut, Comvalius menjadi pencetak gol terbanyak Liga 1.
Ketika dihubungi mengenai hal ini, Comvalius mengatakan bahwa ini bukan hanya soal harga kontrak semata.
"Ini bukan tentang uang, tapi ini tentang karier sepakbola saya," tegas Comvalius.
Dia mengatakan, bermain di liga yang bagus di Asia adalah mimpinya.
"Bermain di Liga bagus di Asia adalah mimpi saya," ujar Comvalius.
Sylvano Comvalius resmi berseragam Bali United sejak 10 Maret 2017 dan akan berakhir akhir tahun 2017 ini.
Sebelum resmi pindah dari Bali United, Slyvano sempat mengungkapkan kekecewaannya terkait kontroversi penambahan poin Bhayangkara FC yang terjadi beberapa waktu lalu.
Komdis melaluli surat no 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tanggal 5 November 2017 menyatakan Bhayangkara FC menang atas Mitra Kukar dengan skor 3-0.
Pertandingan tersebut awalnya berakhir imbang 1-1. Namun, Mitra Kukar dinilai melakukan pelanggaran karena memainkan Mohamed Sissoko saat melawan Bhayangkara FC.
Gelandang asal Mali tersebut seharusnya tidak boleh bermain karena Sissoko mendapatkan kartu merah saat melawan Borneo FC dalam pekan ke-31 Liga 1 2017 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, Senin (23/10/2017).
Mitra memiliki alasan kuat memainkan Sissoko karena nama dia tidak masuk dalam Nota Larang Bermain.
Keputusan Komdis ini membuat kubu Bali United meradang.
Bhayangkara FC mendapatkan tiga poin dan menggeser Bali United di puncak klasemen Liga 1 dengan 65 poin.
Meski memiliki poin sama dengan Bali United, Bhayangkara FC menang secara head-to-head atas Bali United dan menjadi Juara Liga 1.
Berikut curhatan penyerang asal Belanda tersebut kepada BolaSport.com:
"Sebenarnya saya tidak terlalu memikirkan keputusan itu. Terlalu banyak perubahan dan tidak adil untuk semua orang. Saya berharap liga di indonesia lebih kosisten pada masa depan. Seharusnya mereka menetapkan aturan sebelum liga dimulai. Kalau ada yang pelanggaran maka tidak ada tim tersakiti. Dalam masa krusial seperti ini, bukan hal yang tepat untuk ambil keputusan seperti itu. Saya tidak marah pada siapa pun. Saya hanya berharap para petinggi membuat keputusan yang tepat."
Sebelumnya, Comvalius juga pernah menyatakan kekecewaannya dengan aturan Liga 1 yang terus berubah-ubah selama musim 2017.
"Ya, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi. Saat ini saya sangat lelah memikirkan apa yang terjadi saat ini (Liga I Indonesia),” kata Comvalius saat dikonfirmasi Tribun Bali, Rabu (8/11/2017).
"Tidak tahu apa yang terjadi di sini. Mulai dari perubahan aturan under 23. Dan kembali memulai putaran kedua dengan aturan itu dihapus kembali. Dan kembali membuat aturan baru terkait Marque player. Setiap saat aturan berubah," tegas Comvalius dengan nada kecewa.
"Dan saat lawan Bhayangkara ada empat pemain penting Bali United harus memperkuat Timnas Indonesia. Kami lelah dengan regulasi yang berubah setiap saat," ujar Comvalius.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | BolaSport.com, baliutd.com, Tribun Bali |
Komentar