Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, menyuarakan penolakan terhadap regulasi marquee player di Liga 1.
Dikutip BolaSport.com dari TribunKaltim.com, sang patron melihat kebijakan tersebut tidak meningkatkan level kompetisi di Tanah Air.
“Saya rasa tak mengangkat derajat liga di Indonesia. Untuk sisi marketing dan branding saja, liga cukup bagus," tutur Nabil.
Terlebih lagi, menurut Nabil, tak semua kontestan Liga 1 mampu mendatangkan marquee player.
(Baca Juga: Menilik Jejak Nahkoda Anyar Persipura, Ternyata Pernah Berjaya Bersama Persiba Balikpapan)
Pada musim 2017, ada tiga klub yang tidak menggunakan aturan tersebut, yaitu Persipura Jayapura, Persegres Gresik United, dan Perseru Serui.
"Tidak mungkin semua klub bisa mendatangkan pemain seperti Michael Essien atau Momo Sissoko. Kualitas marquee player juga gak beda jauh dari pemain lokal," ujar Nabil.
"Makanya saya harap aturan itu dihapus aja, karena tak ada hasil apa-apa. Kembali ke 3+1 saja, sudah baik itu,” kata Nabil menambahkan.
Borneo sebenarnya sempat menggunakan jasa marquee player, yaitu Shane Smeltz yang sempat bermain pada Piala Dunia 2010 bersama Selandia Baru.
Namun, kedua belah pihak tidak melanjutkan ikatan kerja sama untuk musim 2018.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | http://kaltim.tribunnews.com |
Komentar