Pada 2010, publik sepak bola nasional yakin bahwa Indonesia bakal tetap memiliki bek yang tangguh, yakni dalam diri Muhammad Zainal Haq. Tapi, musibah ternyata hadir dan membuat keyakinan itu punah.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Zainal, yang digadang-gadang sebagai penerus Charis Yulianto, Maman Abdruahman, atau Hamka Hamzah, terkena cedera ACL di lutut kiri saat sedang mengikuti program jangka panjang Sociedad Anonima Deportiva (SAD) di Uruguay.
Zainal adalah angkatan pertama dari program tersebut bersama beberapa nama yang masih eksis hingga kini, seperti Rizky Pellu, Alfin Tuasalamony, Yandi Sofyan, dan Novri Setiawan.
(Baca Juga: Perkenalkan, Inilah Petinju Berhijab yang Kecantikannya Bak Bidadari Penenang Hati)
Zainal serta 24 rekan lain dibina di Uruguay dan tampil di kompetisi junior (awalnya liga U-16).
Di sana, kariernya melesat sehingga akhirnya bergabung dengan tim junior klub profesional Uruguay, Atletico Penarol.
"Di masa-masa itu saya sempat diberi kesempatan untuk latihan bersama tim seniornya. Peristiwa itu saya rasa menjadi momen terbahagia saya selama menggeluti sepak bola," kata bek kelahiran Sidoarjo, 5 April 1992 itu.
Kala itu di Tanah Air, nama Zainal memang sudah harum selepas ia menjadi anggota pasukan Indonesia U-19 di Kualifikasi Piala AFC U-19 2009.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | TABLOID BOLA NO. 2.825 |
Komentar