Di babak 64 besar juga masih berlangsung dengan sistem satu pertandingan saja.
Memasuki babak 32 besar, klub-klub hanya bertanding dengan satu pertandingan saja, itu pun memakai sistem kandang atau tandang.
"Di babak 32 besar ini kami ingin seperti FA Cup di Inggris. Klub yang bertemu hanya melakukan satu pertandingan saja. Apabila pertandingan berakhir imbang, maka dilanjutkan di pertandingan kedua dengan bertukar status kandang," kata Joko.
(Baca Juga: Marquee Player Bali United Optimis Kalahkan Tampines Rovers di Kualifikasi Liga Champions Asia)
Setelah babak 32 besar, klub-klub kembali berjuang memasuki babak 16 besar, delapan besar, dan semifinal.
Di babak itu, PSSI akan melakukan sistem pertandingan kandang dan tandang.
"Di babak 16 besar sampai semifinal pertandingan yang akan digelar itu home dan away. Baru di babak final hanya satu pertandingan saja yang rencananya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)," kata Joko.
Joko juga memastikan bahwa dengan bergulirnya Piala Indonesia tidak akan bentrok dengan jadwal kompetisi Liga 1 atau lainnya.
Sebab, PSSI sudah mencoba sirmulasi jadwal dan melihat bahwa Piala Indonesia ini akan berjalan tepat waktu.
"Untuk Piala Indonesia, saya rasa tidak ada masalah karena ini akan selesai pada Desember 2018. Sedangkan kompetisi Liga 1 saja akan berakhir pada Oktober. Meskipun nanti ada Piala AFF di November, kami sudah melihat jadwal bahwa tidak akan menggantu bergulirnya Piala Indonesia," ucap pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum AFF tersebut.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar