Keputusan PS TNI untuk berganti nama dan berpindah home base untuk musim 2018 menuai banyak kontroversi dan penolakan dari netizen.
PS TNI dikabarkan akan pindah kandang dari yang semula di Bogor, Jawa Barat, menuju Bantul, Yogyakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PSSI sekaligus mantan Pangkostrad TNI Angkatan Darat, Edy Rahmayadi, di Kantor Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017).
"PS TNI akan ganti nama pada musim 2018. Mereka juga akan pindah ke Bantul," kata Edy yang pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PS TNI.
Tim asuhan Rudy Eka Priyambada ini kabarnya akan berganti nama menjadi PS Tira Bantul. Tira merupakan akronim dari TNI Rakyat.
Perpindahan ini memunculkan gelombang penolakan, terutama karena Bantul telah memiliki klub bernama Persiba Bantul yang saat ini berlaga di Liga 3.
@dani_irvansyah "Kasian PSIM, PSS, Persiba bantul susah payah merintis dari bawah, ini nongol langsung liga 1"
@rizqipermana20 "Di Indonesia sah sah saja ya berganti nama klub, setau saya sih klub klub Eropa tuh kalo diakusisi sama orang kaya, nama klubnya gk dirubah tuh dan stadionnya juga gk pindah kota seperti di Indo"
@vianizm "Ganti nama dan pindah homebase harusnya sih dianggap club bru dan hrus mulai dari divisi terendah. Karna perubahan2 seperti ini ga cuma mentok di PSSI tp di teruskan lg ke AFC dan FIFA. Sampai skrg saya masih belum tau bagaimana aturan PSSI terkait lisensi. Apakah dibahas di Statuta? Mungkin kapan2 @pengamatsepakbola boleh lah berbagi wawasan mengenai hal ini."
@mhmmadfarhan17 "Dengan gampang nya masuk liga1 dengan cara ganti nama hahaha liga Indonesia doang paling goblok"
@selametsusanto "Ini akusisi apa gimana min ? sebegitu murahkah sepak bola indonesia , jika para elite elite bisa mengakusisi klub sepak bola hanya untuk tampil di kasta tertinggi, tanpa melibatkan aspek2 yang lain, misal legalitas, infrastruktur, finansial, pembinaan olahraga, dan manajemen klub. klub memang bisa dibeli tapi supporter itu muncul dari hati nurani."
@zam_and "Masih gagal paham.. Ama club cloningan... Aturan fifa emang boleh gonta ganti nama sebuah club? Atau beli club dan dipindah hombase.."
@sudjatim "Kok bisa ya..kok gampang ya..kok enak..ya... tanpa proses yg berliku-liku .uda ada di liga 1 tahu-tahu uda ganti nama...
@zepe_blues "Klub Luar dibeli berganti Kepemilikan. Klub Indonesia dibeli Ganti Pemilik, Ganti Nama, Ganti Logo, Ganti Stadion, Ganti Supporter. Hedaaann"
Lalu bagaimana nasib PS Tira Bantul musim depan?
Mengutip dari pernyataan Wakil Ketua Umum PSSI yang saat ini ditunjuk sebagai Wakil Presiden Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF), Joko Driyono, pergantian nama dan home base tidak akan menimbulkan masalah berarti.
"Pergantian nama, pergantian kepemilikan, dan semua yang mengatur aspek legal klub, jika seluruh proses administrasi dan legalnya dipenuhi, itu tak ada masalah," ucap Joko di sela-sela menghadiri Kongres Tahunan Asprov PSSI Jawa Timur pada Oktober 2017.
Itu artinya tak PS TNI dengan nama baru dan bermarkas di Bantul tetap akan berlaga di Liga 1 Musim 2018.
Ini merupakan kali kedua klub berjulukan The Army tersebut pindah tempat.
(Baca Juga: Petinggi J-League Sebut Gelandang Timnas Indonesia Ini Layak Bermain di Liga Jepang)
Sebelum menghuni Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, PS TNI pernah bermarkas di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat pada awal 2016.
Selama berkandang di Pakansari, PS TNI bisa dibilang minim dukungan dari masyarakat Bogor.
Hanya para anggota TNI yang terlihat mendukung Abduh Lestaluhu dkk bertanding dan tidak pernah lebih dari 3.000 penonton.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar