Cerita Bayu Gatra Soal Nomor Punggung 23 Pilihannya

Ada yang berbeda dari penampilan Bayu Gatra bersama Madura United di musim 2018. Tidak seperti musim sebelumnya, Bayu kembali memakai nomor punggung 23 setelah dua tahun memakai nomor 8.

Bayu memang sempat identik dengan nomor 8 sejak bermain di Madura United pada tahun 2016.

Terkait hal nomor ini, Bayu mengaku ada cerita khusus yang melibatkan Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.

(Baca Juga: Persib dalam Situasi Sulit, Febri Hariyadi Tak Merasa Tertekan)

Menurut Bayu, adalah Achsanul yang meminta Bayu memakai nomor 8 di Madura United.

Permintaan Achsanul tersebut juga ditegaskan oleh Manajer Madura United, Haruna Soemitro. Bayu pun tidak kuasa untuk menolaknya.

“Waktu itu juga sudah ada pemain lain yang memakai nomor 23 (Gilang Ginarsa). Sebenarnya sejak awal ingin pakai nomor 23,” ucap Bayu kepada BolaSport.com.

Bayu pada akhirnya harus 'membelot' dari perintah Achsanul dan Haruna.

Pada musim ketiga di Madura United, ia menanggalkan nomor punggung 8. Sebagai gantinya, eks pemain Bali United memakai nomor 23 pilihannya.

Tidak ada alasan khusus terkait pemilihan ini. Tapi, Bayu memang senang dengan pilihannya.

(Baca Juga: Masa Depan Andrea Iannone di Suzuki Masih Belum Jelas)

Nomor 23 punya catatan historis yang panjang bagi karier Bayu. 

“Tahun ketiga ini saya memaksa untuk pakai nomor 23 yang memang sudah sejak dulu saya pakai di klub waktu pertama kali bermain di level profesional dan timnas juga. Ini nomor punggung pertama saya,” kata Bayu.

Entah ada hubungannya atau tidak, sejak tampil memakai nomor punggung 23, Bayu tampil lebih trengginas di lapangan.

Ia selalu bermain bagus sejak laga uji coba dan mencetak dua gol di sepasang laga Piala Presiden 2018.

“Saya percaya sama Allah saja kalau soal keberuntungan,” ucap Bayu.

 

4 legenda di atas bisa jadi dijadikan inspirasi bagi Harry Kane yang akan menatap Piala Dunia pertamanya 2018 di Rusia. Salah satu eks pilar Barcelona, Lineker misalnya. Awalannya di Piala Dunia sebenarnya sangat buruk. Inggris gagal mencetak gol dalam dua partai pembuka kontra Portugal (0-1) dan Maroko (0-0) di Piala Dunia 1986. Namun siapa sangka Lineker jadi menggila dengan mencetak trigol pada partai pamungkas fase grup kontra Polandia. "Gol pertama sangat vital. Gol tersebut mengubah segalanya. Setelah itu, kepercayaan diri kembali, sebuah kelegaan. Beberapa menit berselang saya mendapatkan satu gol lagi dan lagi," kata Lineker. #worldcup2018

Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada 23 Jan 2018 jam 1:13 PST