Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eksklusif - Pahlawan PSMS, Abdul Rohim, dari Suporter sampai Idolakan Legimin Raharjo

By Metta Rahma Melati - Jumat, 9 Februari 2018 | 14:26 WIB
Kiper PSMS Medan, Abdul Rohim, saat tampil melawan Persebaya Surabaya pada babak 8 besar Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (03/02/2018) sore.
SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM
Kiper PSMS Medan, Abdul Rohim, saat tampil melawan Persebaya Surabaya pada babak 8 besar Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (03/02/2018) sore.

Abdul Rohim merupakan kiper PSMS Medan yang namanya melambung pada turnamen pra-musim Piala Presiden 2018.

Nama Abdul Rohim semakin diperbincangkan setelah mempertontonkan aksi ciamik di bawah mistar gawang PSMS Medan.

Paling terkahir, Abdul Rohim pun menjadi pahlawan kemenangan PSMS atas Persebaya pada perempat final Piala Presiden 2018.

Ia menepis empat sepakan penalti pemain Persebaya yang dilakukan Otavio Dutra, Ferinando Pahabol, Abu Rizal Maulana, dan Osvaldo Haay.

Kiper yang menjadi penjaga gawang tumpuan PSMS Medan di Piala Presiden 2018 dan Liga 1 musim 2018 itu, ternyata adalah suporter tim berjulukan Ayam Kinantan sejak remaja.

(Baca Juga: David Laly Ingin Segera Persembahkan Kemenangan bagi Felcra di Liga Premier Malaysia)

Bahkan, ia mengidolakan kapten PSMS saat ini, Legimin Raharjo.

"Satu keinginan saya untuk bermain di PSMS. Saya pun berkata ke teman saya, kapan bisa main untuk PSMS dan bisa main sama Bang Legimin," ujar Abdul Rohim di Hotel Riyadi Palace, Kamis (8/2/2018) malam.

"Mungkin itu ucapan saya dan sampai sekarang terus teringat. Itu mungkin tujuan saya, kapan bisa satu tim sama Legimin."

Abdul Rohim pun berbagi kisah dalam membangun karier di dunia sepak bola menjadi kiper, berikut cerita lengkap dalam wawancara khusus BolaSport.com:

Sejak Kapan Anda Bermain Sepak Bola?

Awal saya bermain sepak bola, kelas lima SD dan saat itu bermain di kampung.

Kelas lima SD sampai kelas dua SMP itu, saya belum menjadi kiper, ya maksudnya jadi pemain dengan posisi lain.

Seingat saya, main untuk bek sayap kanan. Saya masih bermain di sekitar kampung, belum ikut turnamen seperti Danone Cup atau Piala Soeratin.

Setelah itu, waktu kelas dua SMP mulai ikut sekolah sepak bola (SSB).

Pelatih melihat postur tubuh saya, jadi langsung jadi kiper. Setelah saya jadi kiper, saya dimasukkan ke SSB di daerah saya.

Setelah SMA, saya masuk Diklat PPLP Sumatra Utara sampai tamat sekolah.

Lulus dari bangku SMA, kemudian saya mengikuti seleksi dan gabung tim Sumatera Utara untuk Pra-PON.

Saat itu, Pra-PON digelar di Riau pada 2012.

(Baca Juga: Djadjang Nurdjaman Jadi Eksekutor Penalti PSMS Medan)

Setelah PON 2012, saya masuk jadi anggota TNI.

Pada 2014, karier sepak bola pro saya diawali dari UNI Bandung yang bermain di Divisi II.

Lalu pada 2015, saya bermain untuk Bintang Jaya Asahan, sebuah tim asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara yang bermain di Divisi Utama (kini Liga 2).


Pelatih Djajang Nurdjaman (kiri), kiper Abdul Rohim (tengah), dan Edi Syahputra saat konvoi merayakan lolosnya PSMS Medan ke Liga 1 musim 2018.(ABDI PANJAITAN/BOLASPORT.COM)

Kemudian pada 2016 ada turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) B, saya masuk PSMS.

Cuma waktu itu, saya sebagai pelapis, karena masih ada kiper senior jadi saya belum ada kesempatan jadi pilar utama.

Memasuki musim 2017, saya diberikan kesempatan menjaga gawang PSMS Medan untuk kompetisi Liga 2.

Saya terus memberikan peforma yang terbaik sampai selesai Liga 2 hingga final dan berlanjut hingga kini tetap bersama PSMS.

Siapa Orang yang Paling Berjasa untuk Karier Sepak Bola Anda?

Orang yang berjasa itu orang tua ya.

Soalnya awal karier waktu mau gabung diklat itu, pengorbanan orang tua sangat luar biasa.

Jarak kampung saya ke kota Medan itu jauh, saat itu pengorbanan orang tua dan pelatih untuk hanya mengantarkan saya.

Pelatih saya yang dari kampung sudah meninggal sekarang, termasuk salah satu orang tua saya, yakni bapak.

(Baca juga: Rapor Pemain Indonesia pada Dua Laga Awal Liga Malaysia 2018 - Evan Dimas Paling Sukses)

Sampai sekarang, saya masih mengingat dan mendarah daging, pengorbanan orang tua.

Kemudian saya berterima kasih dengan saudara yang membantu dan pelatih-pelatih di Medan yang menangani saya dari nol.

Banyak pelatih-pelatih seperti Almarhum Pak Irul, kemudian ada Pak Sahlan.

Lalu pelatih kiper pertama kali saya itu Pak Waluyo. Pas masuk tim Sumatera Utara untuk PON 2012, ada pelatih kiper bagus yakni Pak Mardianto.

Untuk sekarang ini di PSMS, Pak Sahari Gultom yang menangani saya.

Dia bagus, karena kiper yang berkualitas dan pernah bermain untuk timnas serta membela klub-klub besar Indonesia.

Momen yang paling berkesan yang membuat Anda memutuskan bermain di PSMS Medan?

Dulu pada 2006, jaman Bang Legimin, saya itu masih SMP saat nonton dia berlaga.

Waktu itu, PSMS Medan itu melawan Persib Bandung.

PSMS kalah di kandang saat main di Stadion Teladan. Setelah itu pada 2011, tetapi bukan jamannya Legimin, melainkan Edy Kurnia, yang jadi kiper, dan saya juga nonton.

(Baca juga: Klub Inggris yang Berusia 86 Tahun Ini Berpeluang Dimiliki Grup Bisnis Keluarga Kaya asal Hong Kong)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Myanmar Umumkan Skuad Sementara Jelang Lawan Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024, Diperkuat 8 Pemain Abroad

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136