Jelang akhir 2017, Bali United mengumumkan pemain anyar baru untuk bertarung di kompetisi musim 2018.
Pemain yang dimaksud itu adalah penyerang naturalisasi Indonesia, Ilija Spasojevic.
Kehadiran Spasojevic untuk menggantikan Sylvano Comvalius yang memilih hengkang ke klub papan atas Thailand Super League, Suphanburi FC, dengan durasi dua musim.
Tentu aja ada sebuah bisnis mendatangkan mantan pemain Bhayangkara FC itu ke Bali United, yakni penjualan merchandise resmi milik klub berjulukan Serdadu Tridatu.
Namun, dua bulan kehadiran Spasojevic ke Bali United masih belum mendongkrak penjualan merchandise Bali United Store.
Bali United Store terletak di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, yang diresmikan pada 9 Juni 2016.
Merchandiser Bali United Store, Ervi, memaklumi mengapa nama Spasojevic belum banyak dipesan oleh pendukung Serdadu Tridatu.
Alasannya cuman satu, yakni mantan pemain Persib Bandung itu merupakan pilar baru yang didatangkan Bali United musim 2018.
"Spaso mungkin masih belum karena dia baru bergabung musim ini bersama Bali United. Sejauh ini penjualan yang paling laku itu adalah nama Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim," kata Ervi di Bali.
"Tapi ada beberapa pemain lokal yang juga laku penjualannya seperti I Gede Sukadana dan I Made Andhika. Mungkin ke depannya akan laku nama-nama pemain muda seperti Hanis Saghara dan Feby Eka Putra," ucap Ervi menambahkan.
(Baca juga: Andik Vermansah Foto Bareng Sang Kekasih, Netizen Malah Mengira Judika Punya Istri Baru)
Bali United Store menyediakan berbagai macam merchandise kepada suporter yang ingin mendapatkan barang-barang original.
Selain jersey, ada botol minum, buku, pin, gantungan kunci, tshirt, jaket, bola, syal, dan topi.
Harga jersey yang dipakai para pemain Bali United dijual sebesar Rp 300 ribu dan Rp 150 untuk replika.
Kata Ervi, Bali United Store menyediakan alat pres nama bagi para suporter yang ingin menuliskan nomor punggung pemain idolanya.
"Jika pengunjung ingin menambahkan nama serta nomor punggung di belakang jersey, maka akan membayar biaya tambahan sebesar Rp 100 ribu," kata Ervi.
Bali United Store buka setiap hari sejak pukul 10.00 sampai 18.00 WITA.
Bila Bali United bermain pada malam hari, kata Ervi, toko tersebut akan dibuka pada pukul 13.00 WITA sampai pertandingan selesai.
Kerennya lagi semua produk di Bali United Store diproduksi sendiri oleh manajemen Bali United.
Mereka tidak pernah berpikiran untuk bekerjasama dengan apparel-apparel Indonesia ataupun luar negeri yang sudah terkenal.
"Sampai saat ini belum karena alasannya sederhana. Kasihan pembeli, kalau gandengbrand impor harganya jauh lebih mahal," kata wanita berusia 32 tahun tersebut.
Selama dibuka sejak 2016, penjualan Bali United Store sangat berkembang pesat.
Sayangnya Ervi tidak mau berbicara berapa omset yang sudah diterima Bali United atas penjualan merchandise original tersebut.
"Banyak pokoknya. Toko ini tidak pernah sepi meskipun Bali United tidak bertanding. Pasti ada saja yang datang untuk membeli beberapa merchandise," tegas Ervi.
Bali United Store tak hanya terletak di kandang Bali United saja.
Akan tetapi kata Ervi, Bali United Store juga terletak di beberapa penjuru Pulau Dewata.
Setidaknya Bali United sudah bekerjasama dengan satu minimarket lokal di Bali untuk menjual barang-barang merchandise resmi Serdadu Tridatu.
Hal itu dilakukan agar para suporter bisa dapat mudah mendapatkan barang-barang orginal dari klub yang lahir pada 15 Februari 2015 tersebut.
Saat ini Bali United Store yang terletak di Stadion Kapten I Wayan Dipta sedang tahap renovasi.
Pengerjaan itu dilakukan lantaran banyaknya suporter Bali United yang datang langsung
"Di Bali ada sekitar tujuh store. Lalu ada juga di Kupang (Nusa Tenggara Timur), dan di Jakarta yang terletak di Mall Senayan City," kata Ervy.
Bisnis merchandise original milik Bali United patut dicontoh oleh beberapa klub di Indonesia.
Selain untuk memanjakan para suporter, adanya merchandise resmi bisa menghidupkan keuangan sebuah tim yang berlaga di kompetisi.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar