Saya ingin mengubah dengan gaya berbeda yang biasa saya terapkan di tim lain, baik Pelita Jaya maupun Persib.
Tetapi, tidak juga menghilangkan ciri khas Medan. Itu yang saya ingin kembangkan.
Pelan-pelan, Alhamdulillah kelihatannya sudah mulai karena orang juga sudah bisa melihat bahwa anak-anak ini bisa memainkan bola, bisa built-up serangan, dan menguasai bola.
Sudah ada perubahan dibanding sebelumnya.
(Baca Juga: Akhir Pekan ini, Terens Puhiri Bakal Rasakan Laga Liga Thailand yang Rentan Rusuh Suporter)
Anda hanya tersenyum saat PSMS menjebol gawang Persib di Grup A Piala Presiden. Apa yang ada di kepala Anda ketika itu?
Saya tahu, bobotoh itu banyak sekali dan besar sekali. Sementara di akhir-akhir kepergian saya kan orang berpikir saya pergi karena bobotoh.
Padahal, tidak seperti itu. Saya yakin, dan bobotoh yang banyak juga meyakinkan saya, bahwa hanya sebagian kecil suporter di media sosial yang mengucapkan kalimat dengan nada yang tidak mengenakkan saya.
Tetapi, saya yakin itu hanya sebagian kecil. Artinya, sebagian besar bobotoh masih sayang pada saya dan masih mendukung saya.
Jadi, saya juga tidak ingin melukai hati mereka dan tetap respek serta menghargai mereka.
Terakhir, bagaimana Anda menilai kualitas dua pemain asing PSMS Medan, Sadney Urikhob dan Wilfried Yessoh?
Mereka baru bergabung kira-kira seminggu sebelum Piala Presiden.
Masih butuh waktu. Tapi, pada dasarnya kedua pemain ini punya kelebihan dan kemampuan.
Saya yakin ke depan akan lebih baik dan menjalin kerja sama yang lebih baik dengan pemain lain.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar