Bayangkan, sepanjang laga Simic hanya mengirim 6 kali operan kepada rekan setim.
Itu jumlah passing terminim bagi pemain yang tampil sejak menit awal pada laga ini.
Bahkan, jika dibandingkan dengan kiper Andritany Ardhiyasa, Simic kalah soal operan.
Ardhiyasa melepaskan 13 operan, sedangkan pemain pengganti, Rudi Widodo, menyodorkan 9 operan.
Tapi ternyata, gerakannya tanpa bola dan eksekusi akhirnya sangat tajam dan berbahaya.
Begitu mendapatkan kesempatan, ia bisa mengoyak gawang lawan.
Ternyata, Marko Simic hanya melepas 4 tembakan akurat sepanjang laga.
Namun, upayanya tersebut sudah cukup melahirkan tiga gol.
Artinya, Simic mencatatkan angka konversi peluang tepat sasaran menjadi gol yang luar biasa, yakni sebesar 75 persen.
Itu sebagai bukti, sebagai Macan Kemayoran Marko Simic sangat kejam dan paling ganas dan kejam.
Wajar jika dia sangat produktif dan sebelumnya menjadi top skorer Piala Presiden 2018 dengan torehan 11 gol.
Sebagai Macan Kemayoran, Marko Simic memang gemulai.
Tapi, kekejamannya semakin membuat lawan akan semakin ketakutan.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar