Penyelenggaraan Liga 1 musim 2018 masih buram dan simpang siur. Bhayangkara FC pun mendesak operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk segera melunasi utang ke mereka, termasuk menuntut soal kejelasan kick-off Liga 1 musim ini.
Manajer Bhayangkara FC, Sumardji mendukung wacana digantinya jajaran direksi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Saat ini, PT LIB tengah menyiapkan beberapa hal jelang bergulirnya musim kompetisi 2018.
Namun, belum juga kompetisi resmi 2018 digulirkan, PT LIB selaku operator liga masih menyisakan sejumlah tanggungan besar yang belum juga tuntas diselesaikan.
(Baca Juga: Bukan Marko Simic, Namun Pilar Persija Ini yang Masuk Daftar 5 Pemain Terbaik Piala AFC Pekan Ini Versi Media Asing)
Tanggungan besar tersebut ialah tunggakan utang yang belum dilunasi pada juara Liga 1 musim 2017 tersebut.
Selain itu, LIB juga masih memiliki kewajiban atas utang untuk subsidi yang seharusnya diterima oleh kontestan Liga 1 musim 2017.
"Jangankan bicara soal hadiah juara, kewajiban yang harus diberikan kepada 18b klub yang kemarin berlaga di Liga 1 itu sampai sekarang belum dilunasi PT LIB. Subsidi masih menunggak Rp 2,1 miliar," kata Sumardji, dilansir BolaSport.com dari jogja.tribunnews.com.
Bukan hanya subsidi dan juga hadiah atas capaian menjadi juara Liga 1 musim 2017, Sumardji mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kejelasan soal pembagian hak siar atau profit sharing komersial.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | jogja.tribunnews.com |
Komentar