"Selain itu, ada subsidi yang besarannya sebulan Rp 750 juta, juga ditambah rangking dan rating (profit sharing komersial)," kata Sumardji.
"Hal tersebut semestinya menjadi kewajiban dari operator yaitu PT LIB untuk memenuhi semuanya. Tetapi kenyataannya sampai sekarang, kondisinya seperti ini," ucapnya.
Baca Juga: Striker Asing yang 'Kabur' dari Johor Darul Takzim ini Bakal Mendarat di Persib?)
Selain itu, Sumardji menuturkan semestinya perlu dilakukan evaluasi dalam jajaran direksi PT. LIB.
"Menurut saya semestinya dievaluasi. Kami berharap segera ada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), tidak bisa Bhayangkara menyuarakan sendiri, mestinya 18 klub yang ada di bawah itu harus menyuarakan," tutur Sumardji.
"Kalau saya, ya mohon maaf kecewa kalau kondisinya seperti ini," ucapnya tegas.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | jogja.tribunnews.com |
Komentar