Bila Diaz meminta bayaran yang sama saja, besaran gaji setara dengan Rp 1,2 miliar rupiah itu tentu bisa menggoyang kekuatan finansial tim asal Kota Kembang tersebut.
Belum lagi bila Persib diminta membayar kompensasi kontrak Diaz di JDT. Masalah belum akan kelar walaupun kedua hal itu dipenuhi.
Bagaimana tidak, gaji yang sangat tinggi seperti itu tentu akan menimbulkan kecemburuan pada pemain lain.
Jangan lupa juga bahwa gaji setinggi itu akan berjalan seiringan dengan ekspektasi yang teramat tinggi pada sang bomber.
2. Mental Buruk dan Tidak Menghormati Kontrak
Di satu sisi, tingkah Diaz yang kabur meninggalkan hotel tempat tim menginap di tengah malam menunjukkan sikap yang tidak profesional.
Eks penyerang Lanus tersebut kini bahkan menjadi musuh publik karena dinilai tak menghormati kontrak.
(Baca Juga: Striker Asing Incaran Persib Terancam Tak Mendapat ITC, Ini Solusi yang Bisa Ditempuh)
"Pemain tak semestinya melakukan tindakan atau bersikap seperti itu. Bagi saya, pemain mesti lebih dulu membahas masalah seperti ini dengan manajemen sebelum bertindak dan selalu menghormati klub," kata Direktur Utama perusahaan agen pemain Action Football Asia, Effendi Jagan Abdullah, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari News Straits Times.
"Jika Diaz meninggalkan klub begitu saja, klub yang menjadi korban karena mesti mencari pemain pengganti di saat bursa transfer sudah tutup," tutur Effendi.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | Nst.com.my, persib.co.id, semuanyabola.com |
Komentar