“Adaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut memang banyak di latihan, tidak terlalu susah," kata Slamet.
"Karena, pelatih juga mengarahkan kami. Susahnya sekarang ini pada komunikasi saja, terutama soal bahasa,” ucap pemain berusia 34 tahun tersebut.
(Baca Juga: Lukas Podolski dan Bek asal Thailand Kembali Gigit Jari di Liga Jepang, Kali Ini Buang Kans Menang!)
Soal adanya pergantian pelatih pada awal musim, menurut Slamet perubahan dalam sebuah tim adalah hal yang biasa.
Sebab, asal hal tersebut sesuai dengan kebutuhan tim dan membawa kebaikan.
“Kalau tidak gonta-ganti bukan Madura United namanya, hehehe…,” ucap Slamet berseloroh.
“Tetapi, semua sesuai kebutuhan dan target tim. Kami sebagai pemain tentu berkewajiban mengikuti."
(Baca Juga: Terungkap! Andritany Ardhiyasa Jagokan Negara Asal Si 'Biang Kerok' pada Piala Dunia 2018)
Terkait dengan kehadiran dua pemain asing baru, Zah Rahan Krangar dan Alberto ‘Beto’ de Paula, Slamet juga melihatnya sebagai hal positif.
Hanya saja, eks pilar PSS Sleman ini melihat untuk Beto ada kendala komunikasi.
“Kedatangan keduanya tentu akan memberikan suntikan tenaga buat tim. Untuk Zah Rahan, adaptasinya ke tim bagus, karena dia juga sudah lancar berbahasa Indonesia," tutur Slamet.
"Hanya tinggal Beto yang masih perlu waktu, karena dia hanya bisa pakai Bahasa Portugis,” ucapnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar