"Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Semarang atas dukungan dan bantuannya selama saya melatih PSIS," kata Subangkit.
Setelah ini, dirinya akan kembali ke rumahnya di Pasuruan berkumpul bersama keluarga yang ia tinggalkan selama menetap di PSIS Semarang.
"Saya akan pulang dulu ke rumah. Di sana saya istirahat dulu. Menikmati waktu bersama keluarga. Selama kompetisi kan kami LDR, jarang bertemu juga dengan anak-anak," tutup Subangkit.
Terkait kekosongan di kursi pelatih, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengaku segera mencari penganti.
Setidaknya ada tiga pelatih berdarah asing masuk radar PSIS.
Beberapa pelatih itu antara lain Dejan Antonic, Paulo Camargo, dan Gomes de Oliveira.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | jateng.tribunnews.com |
Komentar