Cristian Gonzales membuktikan ketajamannya di Liga 2. Hanya diturunkan selama 13 menit dalam debutnya bersama PSS Sleman, pemain berusia 41 ini sudah menyumbang satu gol.
PSS pun diantarnya menang 3-1 atas Mojokerto Putra pada laga pertamanya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (26/4/2018).
Kehadiran Gonzales dipastikan menambah daya gedor PSS. Meski usianya tak lagi muda, tetapi naluri mencetak gol tak menurun.
(Baca Juga: Akhirnya, Alexis Sanchez Punya Teman Akrab di Manchester United)
Pemain naturalisasi ini juga mampu memecah fokus pemain belakang Mojokerto Putra.
Saat mereka terfokus pada Gonzales dan mengepungnya, Thaufan Hidayat malah berdiri bebas dan tak kesulitan mencetak gol yang memperbesar keunggulan PSS.
Begitu pula saat dalam posisi mendapat pengawalan, dirinya tetap bisa menyambut bola silang dan sundulannya menembus gawang lawan.
Gonzales membuktikan masih bisa menjadi pembeda saat dimainkan.
Pelatih Herry Kiswanto mengungkapkan bahwa saat tiba di Sleman, Gonzales menyampaikan keinginannya mencetak banyak gol dan membawa PSS promosi ke Liga 1.
“Dia datang ke sini (PSS) untuk menunjukkan kemampuannya mencetak gol dan membawa ke Liga 1. Kalau itu yang menjadi keinginannya, PSS adalah tempatnya. Saya pun akan memberi ruang bagi dia,” kata Herkis, sapaannya.
(Baca Juga: Jose Mourinho Ngotot Telah Meninggalkan Pengganti Mohamed Salah di Chelsea)
“Saat melawan Mojokerto Putra, saya belum bisa menurunkannya secara penuh. Tetapi dia sudah menunjukkan kualitasnya meski kondisi fisiknya belum pulih. Kita bisa melihat bagaimana permainan dia,” lanjut dia.
Kondisi fisik, menurut Herkis, bukan menjadi halangan striker berjuluk El Loco ini. Apalagi, posisi dia sebagai targetman yang lebih banyak berperan sebagai eksekutor.
Menurut dia, ketajaman pemain asal Uruguay ini tergantung pada bagaimana rekannya yang berkreasi membangun serangan, baik dari pemain sayap atau gelandang serang.
Strategi itu yang disiapkan Herkis agar pemainnya bisa menjadi predator di lini depan PSS.
PSS memiliki deretan pemain sayap seperti Thaufan, Rangga Muslim, Rifal Lastori, Irkham Zahrul Milla.
(Baca Juga: Begini Misi Pelatih Persebaya Surabaya untuk Hadapi Mitra Kukar)
Untuk posisi gelandang yang biasa bermain di belakang striker ada Dave Mustaine, Ichsan Pratama, dan Ilhamul Irhaz. Mereka diharapkan bisa memenuhi kebutuhan Gonzales untuk menuntaskannya menjadi gol.
“Bagaimana rekannya yang bermain di sayap bisa berkreasi yang menjadikan Gonzales mencetak lebih banyak gol. Kami punya banyak pemain sayap yang bagus," kata Herry.
"Bila sayap dipatahkan, kami bisa membangun serangan dari tengah. Peran gelandang serang juga dibutuhkan untuk memaksimalkan Gonzales. Jelas kami punya banyak alternatif di lini depan,” ujarnya.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar