Mendengar kabar tersebut, Mario Gomez tentu merasa kaget. Ia merasa, perubahan jadwal itu tidak masuk akal.
Jika melihat aturan yang berlaku, perubahan jadwal pertandingan harusnya diberitahukan maksimal 7 hari sebelum kick-off.
Faktanya, pemberitahuan ini disampaikan H-3 pertandingan.
"Opini saya, alasan dari polisi itu tidak benar, kenapa tidak benar? Karena seharusnya pemberitahuan dilakukan 50 hari, 40 hari, 30 hari, atau 10 hari, maksimal tujuh hari sebelum pertandingan. Ini kenapa pemberitahuan dilakukan hanya tiga hari sebelum pertandingan," ujar Mario Gomez, dikutip dari Tribun Jabar.
(Baca Juga: Cerita di Balik Selebrasi ala Antoine Griezmann Versi Hamka Hamzah)
Mario Gomez belum terima dengan keputusan PSSI dalam merubah jadwal tersebut.
Pelatih asal Argentina ini juga menegaskan bahwa ada kejanggalan dalam keputusan ini.
Selain itu, PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator seharusnya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan klub yang terlibat.
"Jadi silahkan anda memberi penilaian, karena ini memang benar. Coba saya tanya siapa ketua PSSI (plt) sekarang dan siapa pemilik Persija? Ini sangat penting, khususnya untuk bobotoh. Mungkin banyak orang yang beranggapan kami ini bodoh, kami tidak bodoh," tegasnya.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | jabar.tribunnews.com |
Komentar