Belum ada semusim menghabiskan waktu berkompetisi di Liga 1, pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, sudah beberapa kali melontarkan kritikan terhadap lawannya.
Mario Gomez merasa Persib Bandung berulang kali menderita kerugian.
Belum lama ini, pelatih asal Argentina itu merasa timnya dirugikan oleh keputusan wasit.
Bahkan, menurut Gomez, timnya tak hanya menanggung kerugian satu kali.
(Baca juga: Herry Kiswanto Sebut PSS Sleman Sedang Tidak Kondusif)
Ketika Maung Bandung ditahan imbang Arema, Mario Gomez menyebut bahwa Persib seharusnya bisa meraih kemenangan pada pertandingan tersebut, andaikan wasit bisa bekerja dengan benar.
Mario Gomez menilai, pada laga itu beberapa kali Persib dirugikan oleh keputusan wasit, terutama pelanggaran bek Arema FC, Arthur Cunha, kepada Jonathan Bauman di area terlarang.
Pun demikaian saat kalah dari Madura United, pelatih berpaspor Argentina ini menyebut tak semestinya wasit memberikan penalti kepada Madura United.
"Satu pertanyaan bagi kami, kalian tahu berapa penalti yang diberikan kepada Madura musim lalu dan musim ini? tujuh (penalti)," Mario Gomez, dilansir dari Tribun Jabar, Senin (7/5/2018).
"Apa menurut kalian? Tujuh penalti, enam di kandang dan satu di tandang, enam di kandang bisa berarti 18 poin, kalian paham. Bagaimana caranya menang di sana?," ujarnya menambahkan.
(Baca juga: Striker Asing PSMS Medan Bungkam Kritik dan Peringatan Ketum PSSI)
Mario Gomez yang baru pertama merasakan kompetisi di Indonesia mengaku kaget, dengan banyaknya kejadian yang merugikan timnya dalam pertandingan.
"Tidak (menyangka) sebelumnya, tapi seharusnya tidak seperti ini. Terkadang hal-hal seperti ini normal," ujarnya.
"Karena kadang kami juga sering kehilangan peluang seperti melawan Arema dan juga ketika laga terakhir kami (lawan Madura)," katanya.
Menurutnya, seperti apapun strategi dan gaya bermain timnya di lapangan akan percuma, jika dicurangi wasit.
Sebelumnya, eks arsitek Johor Darul Takzim (JDT) ini juga melontarkan kritikan terkait dengan perubahan jadwal laga antara Persija Jakarta kontra Persib Bandung.
(Baca Juga: Terungkap! Arema FC Ternyata Tak Sempat Lakukan Hal Penting Ini Sebelum Lawan Persebaya)
Laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung sebenarnya telah dijadwalkan pada Sabtu (28/4/2018).
Namun karena beberapa pertimbangan, laga yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), terpaksa berjalan mundur.
Mendengar kabar tersebut, Mario Gomez tentu merasa kaget. Ia merasa, perubahan jadwal itu tidak masuk akal.
Jika melihat aturan yang berlaku, perubahan jadwal pertandingan harusnya diberitahukan maksimal 7 hari sebelum kick-off.
Faktanya, pemberitahuan ini disampaikan H-3 pertandingan.
"Opini saya, alasan dari polisi itu tidak benar, kenapa tidak benar? Karena seharusnya pemberitahuan dilakukan 50 hari, 40 hari, 30 hari, atau 10 hari, maksimal tujuh hari sebelum pertandingan. Ini kenapa pemberitahuan dilakukan hanya tiga hari sebelum pertandingan," ujar Mario Gomez, dikutip dari Tribun Jabar.
(Baca Juga: Cerita di Balik Selebrasi ala Antoine Griezmann Versi Hamka Hamzah)
Mario Gomez belum terima dengan keputusan PSSI dalam merubah jadwal tersebut.
Pelatih asal Argentina ini juga menegaskan bahwa ada kejanggalan dalam keputusan ini.
Selain itu, PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator seharusnya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan klub yang terlibat.
"Jadi silahkan anda memberi penilaian, karena ini memang benar. Coba saya tanya siapa ketua PSSI (plt) sekarang dan siapa pemilik Persija? Ini sangat penting, khususnya untuk bobotoh. Mungkin banyak orang yang beranggapan kami ini bodoh, kami tidak bodoh," tegasnya.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | jabar.tribunnews.com |
Komentar